Akhir Tahun, BNPB Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

“Kami mengunjungi setiap provinsi dan mengadakan rapat kesiapsiagaan bersama seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut,

Minggu, 01 Desember 2024 | 23:38 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta – Untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada akhir tahun 2024, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sedang mempersiapkan langkah-langkah antisipatif di berbagai daerah. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.

“Kami mengunjungi setiap provinsi dan mengadakan rapat kesiapsiagaan bersama seluruh kabupaten/kota di provinsi tersebut, termasuk forkompimda tingkat provinsi, kabupaten, dan kota,” ujar Abdul saat dihubungi pada Minggu (1/12).

BERITA TERKAIT:
Akhir Tahun, BNPB Lakukan Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
BNPB Berencana Bangun Hunian Sementara bagi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Jepara Terima Bantuan Siaga Kekeringan Rp200 Juta dari BNPB 
Banjir Rendam Gorontalo, 7.000 Orang Mengungsi
Gempa di Batang Sebabkan Kerusakan Sejumlah Bangunan

Salah satu langkah yang sudah diambil adalah rapat koordinasi penanganan bencana hidrometeorologi di Bandung beberapa waktu lalu, yang bertujuan untuk mempersiapkan wilayah Jawa Barat menghadapi libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Dalam rapat tersebut, Abdul menjelaskan bahwa Kepala BNPB menyampaikan empat strategi utama untuk menangani potensi banjir di Bandung. Pertama, daerah dengan sejarah bencana tinggi diminta untuk menetapkan status siaga darurat berdasarkan prediksi hujan lebat dari BMKG. Kedua, dilakukan apel kesiapsiagaan untuk memastikan kesiapan personel, logistik, dan peralatan. Ketiga, langkah kesiapsiagaan harus disesuaikan dengan rencana kontijensi dan operasi. Terakhir, bagi daerah yang sudah terdampak bencana, status tanggap darurat harus segera ditetapkan.

Abdul juga mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah menjadi prioritas, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

“Rapat kesiapsiagaan dengan provinsi juga bertujuan untuk mendistribusikan dukungan logistik dan dana siap pakai agar daerah memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi potensi kedaruratan,” tambah Abdul.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Menurutnya, potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk fenomena La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan hingga 20-40 persen. Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung hingga April 2025. Selain itu, ada pula dinamika atmosfer lain yang diperkirakan akan aktif selama periode liburan, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan Cold Surge yang bergerak dari Siberia menuju Indonesia, yang bisa menambah intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah.

“Karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, terutama selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025,” kata Dwikorita.

***

tags: #bnpb #bencana hidrometeorologi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI