Dipanggil DPR soal Penembakan Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang: Saya Siap Terima Konsekuensi

Kapolrestabes Semarang tersebut mengakui bahwa anggotanya lalai dalam menggunakan senjata api (senpi).

Selasa, 03 Desember 2024 | 12:58 WIB - Ragam
Penulis: Issatul Haniah . Editor: Kuaka

KUASAKATACOM, Jakarta – Komisi III DPR RI memanggil Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dalam kasus tewasnya siswa SMKN 4 Semarang akibat ditembak oleh oknum polisi. Dalam kesempata itu Irwan menyatakan siap dievaluasi dan menerima segala konsekuensi terkait kelalaian anggotanya, Brigadir R, yang menembak pelajar SMK berinisial GR (17). Akibat penembakan tersebut, GR meninggal dunia.

"Saya siap dievaluasi, apapun istilahnya, saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," ujar Irwan dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Jakarta, Selasa (3/12/2024).

BERITA TERKAIT:
Dipanggil DPR soal Penembakan Siswa SMK, Kapolrestabes Semarang: Saya Siap Terima Konsekuensi
Ketua Komisi III DPR Kesal Dicueki Kapolrestabes Semarang Perihal Kasus Siswa SMK Ditembak Polisi
Polisi Ingatkan Warga Kota Semarang Waspada Potensi Pencurian Jelang Lebaran
Penemuan Mayat Tanpa Kepala di Marina Semarang, Polisi: Diduga Korban Tindak Kejahatan
Jahat! Seorang Pria di Semarang Perkosa Penjaga Toko Roti Ketika Sepi

Irwan juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya GR akibat kelalaian anggotanya, serta meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat Semarang.

Kapolrestabes Semarang tersebut mengakui bahwa anggotanya lalai dalam menggunakan senjata api (senpi).

"Atas tindakan yang dilakukan anggota saya, Brigadir R, yang mengabaikan prinsip-prinsip penggunaan kekuatan, salah dalam menilai situasi, ceroboh dalam penggunaan senjata api, serta melakukan tindakan yang berlebihan, saya sepenuhnya bertanggung jawab," kata Irwan.

Peristiwa penembakan ini terjadi pada Minggu dini hari (01.00 WIB) di area Perumahan Paramount, Semarang Barat, yang mengakibatkan GR meninggal dunia. Brigadir R, yang merupakan anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, melakukan penembakan yang juga melukai dua orang lainnya, yakni S dan A, yang masih selamat meski mengalami luka tembak.

Polisi menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi saat terjadi tawuran antara geng Tanggul Pojok dan geng Seroja. GR disebut sebagai anggota geng Tanggul Pojok. Brigadir R yang tengah pulang ke rumah dan melihat tawuran berusaha untuk melerai. Namun, karena para remaja tersebut melawan, R menembak dua kali. Meski demikian, pihak sekolah menegaskan bahwa GR tidak mungkin terlibat tawuran. GR dikenal sebagai siswa berprestasi dan anggota aktif Paskibra SMKN 4 Semarang.

GR tinggal bersama neneknya di Kembangarum, Semarang Barat, setelah kehilangan ibunya. Ayahnya tinggal di Sragen, Jawa Tengah.

Pihak sekolah menggambarkan GR sebagai siswa teladan dengan nilai akademis yang baik dan kepribadian yang positif. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, mengatakan pihaknya masih mencari kejelasan tentang kronologi kejadian tersebut.

“Korban adalah siswa berprestasi. Kami masih menunggu informasi resmi dari pihak keluarga dan kepolisian,” kata Agus.

***

tags: # kapolrestabes semarang #kombes pol irwan anwar #siswa #smkn 4 semarang #ditembak polisi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI