Musim Hujan, BPBD Kudus Lakukan Langkah Antisipasi Kurangi Resiko Banjir
Sebelumnya, jalan tersebut penuh dengan lubang. Perbaikan jalan ini dimulai beberapa hari sebelum kunjungan Presiden Prabowo.
Rabu, 04 Desember 2024 | 18:12 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Kuaka
KUASAKATACOM, Kudus – Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus saat ini tengah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi risiko bencana selama musim hujan. Langkah-langkah ini diambil karena status kewaspadaan kebencanaan di Kudus saat ini sudah berada pada tingkat siaga.
“Kecuali jika terjadi bencana yang lebih besar, statusnya akan kami naikkan menjadi darurat,” jelas Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kudus, Mundir.
BERITA TERKAIT:
Peternak Kudus Gelar Festival Kambing Domba, Dorong Penjualan dan Kemitraan
Seribu Lebih Penari di Kudus Antusias Ikuti Tari Kretek Serentak
Kemensos Kirim Bantuan Senilai Ratusan Juta untuk Banjir dan Longsor Kudus
Musim Hujan, BPBD Kudus Lakukan Langkah Antisipasi Kurangi Resiko Banjir
Sunan Kalijaga Cup IV 2024, Pencak Silat Kudus Raih 25 EmasĀ
Menurut Mundir, Kabupaten Kudus kini telah memasuki musim hujan, sehingga BPBD telah menyiapkan sejumlah tindakan untuk mencegah terjadinya bencana. Status siaga bencana ditetapkan untuk mengantisipasi tiga jenis bencana yang berpotensi terjadi, yaitu banjir, tanah longsor, dan bencana geologis seperti tanah ambles.
Meskipun Kudus tidak terdeteksi sebagai wilayah berpotensi mengalami bencana geologis, BPBD tetap mengambil langkah antisipasi dengan status siaga. Hal ini dikarenakan beberapa daerah di sekitar Kudus, seperti Kabupaten Pati dan Jepara, pernah mengalami kejadian tanah ambles meski tidak berpotensi terjadi bencana serupa.
"Karena itu kami tetap melakukan antisipasi," ungkap Mundir.
BPBD Kudus juga telah mengirimkan surat edaran ke seluruh kecamatan untuk tetap siaga bencana, mengingat ada 50 desa di Kudus yang rawan terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Sebanyak 34 desa di enam kecamatan, yaitu Kaliwungu, Bae, Jekulo, Undaan, Jati, dan Undaan, tercatat rawan banjir, sementara 16 desa di Kecamatan Gebog dan Dawe rawan longsor.
"Untuk Kecamatan Kota, tidak terdata sebagai wilayah rawan bencana," tambah Mundir.
Sebagai langkah antisipasi bencana banjir, BPBD Kudus juga telah memulai pembersihan rutin di beberapa sungai, seperti Sungai Piji dan Sungai Gelis. Pembersihan ini melibatkan relawan, warga setempat, serta Balai Besar Wilayah Sungai.
"Dari total 132 desa dan kelurahan di Kudus, 68 desa di antaranya sudah terdaftar sebagai Destana (desa tanggap bencana)," kata Mundir.
Selain itu, Mundir juga menyebutkan bahwa musim hujan kali ini sudah beberapa kali disertai angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang di beberapa lokasi. Untuk mencegah kejadian serupa, BPBD Kudus telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PKPLH) untuk melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang akibat angin kencang.
***tags: #kudus #hujan #bpbd #bencana
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Bank Jateng-Pemkot Magelang Percepat Penyaluran 20.000 KPR FLPP untuk MBR
19 Juli 2025

Bupati Sragen Resmikan Bangsal Baru dan Layanan HD RSUD Gemolong
19 Juli 2025

Diresmikan Kapolri, 28 SPPG Diharapkan Penuhi 96.000 Penerima Manfaat
18 Juli 2025

Menag dan Gubernur Sultra Bahas Rencana Pendirian Asrama Haji
18 Juli 2025

Satu Orang Tewas dalam Kecelakaan di Jaksel
18 Juli 2025

Sebanyak 461 Pemuda di Indonesia Ikuti Program Magang ke Jepang
18 Juli 2025

Kanim Wonosobo Gelar Operasi Serentak TKA WIRAWASPADA, Ini Hasilnya
18 Juli 2025

Polisi Sita 351 Kontainer terkait Kasus Tambang Batu Bara Ilegal di IKN
18 Juli 2025