Pemprov Jateng Terima Penghargaan dari KPK Sebagai Pemda Teraktif dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi

Menurut Nana, peran penyuluh tersebut dinilai sangat vital, karena merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai integritas.

Senin, 09 Desember 2024 | 19:43 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menerima penghargaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pemerintah daerah teraktif dalam Pemberdayaan Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Paksi - API). 

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menerima langsung penghargaan itu pada acara Peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia 2024 di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.

BERITA TERKAIT:
Pemprov Terus Lakukan Upaya Atasi Rob Demak, Besok Wagub Jateng akan Ikut Istighosah di Depan Polytron
Galakkan Deradikalisasi, Taj Yasin: Pemprov Jateng Gandeng 351 Orang Mitra
Pemprov Jateng Adakan Program Speling untuk Periksa Warga Terdampak Banjir Rob Demak
Wagub Jateng Tinjau Penanganan Banjir Rob Sayung Demak
Pemprov Jateng Optimalkan Pompa, Rob di Desa Sayung dan Kalisari Demak Mulai Surut

"Ini sebagai komitmen Provinsi Jawa Tengah untuk  terus melakukan pemberdayaan dan peningkatan masyarakat agar antikorupsi," ucap Nana usai menerima penghargaan.

Banyak upaya pencegahan korupsi yang telah dilakukan Pemprov Jateng. Mulai dengan menerbitkan Pergub Nomor 10 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Jawa Tengah, hingga membuat kurikulum sekolah berintegritas dari jenjang SD/SMP di Kabupaten/Kota, SMA/SMK/SLB di tingkat Provinsi sampai tingkat perguruan tinggi,

Selain itu, juga menyelenggarakan kegiatan penguatan antiKorupsi untuk penyelenggara negara berintegritas, bimtek keluarga berintegritas pada jabatan pimpinan tinggi dan pasangannya pada  seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan pemerintah kabupupaten/kota,  hingga program desa antikorupsi.

"(Desa Antikorupsi) Ini adalah pembentukan yang pertama di Indonesia, dan saat ini ada 30 desa antikorupsi. Ke depan, akan terus kita tingkatkan, kita perluas untuk desa-desa yang lain," ungkap Nana.

Nana mengatakan upaya pencegahan korupsi di Jateng juga banyak dibantu oleh Komunitas Penyuluh Antikorupsi dan Ahli Pembangun Integritas (Kompak API). Anggotanya lebih dari 600 orang dan tersebar di 35 Kabupaten/Kota. Para anggota komunitas tersebut sudah mengantongi sertifikat kompetensi dari lembaga sertifikasi profesi KPK. 

Menurut Nana, peran penyuluh tersebut dinilai sangat vital, karena merupakan mitra strategis pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai integritas, yang merupakan pondasi untuk membangun budaya antikorupsi.

"Kami terus berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Jawa Tengah," ucapnya.

Selain penghargaan tersebut, Inspektorat Jateng juga menerima penghargaan sebagai mitra strategis pelaksanaan antikorupsi di daerah. Warga Jateng atas nama Sugih Wijayati juga menerima penghargaan sebagai penyuluh antikorupsi inspiratif. Selain itu, Kota Surakarta juga menerima penghargaan sebagai kota percontohan antikorupsi. 


Ketua KPK,  Nawawi Pomolango menyampaikan, peringatan Hari Antikorupsi se-Dunia menjadi kesempatan untuk melakukan refleksi, sudah sejauh mana setiap individu berkontribusi dalam memerangi korupsi. 

Saat ini, KPK dituntut untuk lebih berani dalam menegakkan integritas, lebih tegas dalam menindak korupsi, dan lebih berkomitmen dalam menjaga amanah yang telah diberikan masyarakat. 

"Dukungan masyarakat sangat penting untuk menciptakan budaya anti korupsi yang kuat. Masyarakat harus menjadi mata dan telinga negara. Selain itu, penting bagi kita semua untuk membangun integritas pribadi," pesannya. 

***

tags: #pemerintah provinsi jawa tengah #nana sudjana #penghargaan #komisi pemberantasan korupsi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI