Peran Teknologi dalam Membentuk Realitas Politik

Khan menekankan pentingnya program literasi media dan reformasi kebijakan sebagai solusi atas defisit kepercayaan.

Kamis, 12 Desember 2024 | 05:15 WIB - Didaktika
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta— Paramadina Graduate School Of Communication bekerjasama dengan Monash Data & Democracy Research Hub menyelenggarakan kuliah umum pada Senin 9 Desember 2024, yang menghadirkan Laeeq Khan, Ph.D, Associate Professor di School of Media Arts & Studies, Scripps College of Communication, Ohio University. 

Kuliah bertema “Technology’s Role in Shaping Political Reality: The Crisis of Trust” tersebut, membahas hubungan kritis antara teknologi digital, media, dan kepercayaan politik dalam masyarakat kontemporer.

BERITA TERKAIT:
Peran Teknologi dalam Membentuk Realitas Politik
Agustina Wilujeng: Masyarakat Literat adalah Pondasi Sosial Menuju Kehidupan Sejahtera
KPID Harus Punya Pressure Group

Dalam presentasinya, Khan menjelaskan bagaimana teknologi digital telah mengubah komunikasi politik, dengan menyoroti tantangan yang muncul dari algoritma, platform media sosial, dan narasi digital.

“Algoritma memprioritaskan konten sensasional dan memecah belah, yang sering kali memperburuk polarisasi politik dan membentuk opini publik dengan cara yang tidak terduga,” ungkap Khan dalam rilis resmi Universitas Paramadina Kamis 12 Desember.

Khan dalam kegiatan itu menyoroti peran penting desain algoritma dalam wacana politik modern.

Ia juga membahas penyebaran misinformasi dan dampaknya. “Kampanye disinformasi memanipulasi wacana publik, menyebabkan krisis kepercayaan yang semakin besar terhadap sumber berita yang kredibel,” jelasnya sembari menekankan perlunya respons yang terkoordinasi untuk mengatasi ancaman tersebut.

Khan menekankan pentingnya program literasi media dan reformasi kebijakan sebagai solusi atas defisit kepercayaan. “Program literasi media yang lebih baik dan kerangka kebijakan yang matang sangat penting untuk membuat platform teknologi bertanggung jawab sambil tetap melindungi kebebasan berekspresi,” tegasnya.

Acara itu menampilkan sesi tanya jawab interaktif yang dipandu oleh Abdul Malik Gismar, PhD. Dosen Program Pascasarjana Komunikasi Universitas Paramadina. Peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan profesional media mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam terkait akuntabilitas platform, privasi data, dan tata kelola AI yang etis.

Khan mengaku antusias dan mengapresiasi keterlibatan aktif para mahasiswa. “Saya sangat terinspirasi oleh perspektif cerdas yang disampaikan oleh mahasiswa yang melakukan penelitian tentang isu-isu penting ini. Pertanyaan-pertanyaan mereka mencerminkan pemahaman mendalam tentang dinamika media dan semangat untuk menciptakan perubahan positif,” ujarnya.

Kuliah umum ini berlangsung di Kampus Kuningan Universitas Paramadina, Trinity Tower, Lantai 45. Acara ini merupakan bagian dari PGSC Lecture Series yang bertujuan untuk mendorong dialog intelektual tentang isu-isu komunikasi global yang mendesak.

***

tags: #literasi media #universitas paramadina #politik #teknologi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI