PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby sebagai Kader Partai

KUASAKATACOM, Jakarta- DPP PDI Perjuangan secara resmi mengumumkan pemecatan Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution dari keanggotaan partai, berlaku sejak Sabtu (14/12).

Keputusan tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah pernyataan resmi yang disiarkan di Jakarta pada Senin.

BERITA TERKAIT:
Sejumlah Anggota Komisi III DPR dari PDIP Temui Megawati Jelang Sidang Hasto
Retret Kepala Daerah di Akmil Magelang: Daftar yang Mengikuti dan Menunda Kehadiran
19 Kepala Daerah PDIP Tak Hadir di Retreat Akmil Magelang, Ini Alasannya
FX Hadi Rudyatmo Usulkan Kongres PDIP 2025 Digelar di Solo
PDIP Resmi Pecat Jokowi, Gibran, Bobby, dan 24 Kader Lainnya

Komarudin menyatakan pemecatan ini dilakukan berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai. Dalam keterangannya, dia menyebut pemecatan ini adalah perintah langsung dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Terhitung sejak keputusan ini, PDI Perjuangan tidak lagi memiliki hubungan apapun dengan mereka, baik secara kegiatan maupun tanggung jawab," ujar Komarudin sambil membacakan surat pemecatan yang ditandatangani oleh Megawati dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Jokowi, Gibran, dan Bobby dipecat bersama dengan 27 anggota partai lainnya. Namun, detail nama-nama anggota lain yang turut dipecat tidak diungkapkan. Dalam surat tersebut juga disebutkan bahwa pemecatan ini akan dipertanggungjawabkan dalam Kongres PDIP mendatang.

PDI Perjuangan menyatakan bahwa ketiga mantan kader ini dilarang menggunakan nama partai dalam kegiatan atau jabatan apapun. Megawati menegaskan keputusan ini berlaku sejak tanggal diterbitkan, meskipun terbuka kemungkinan untuk revisi jika ditemukan kesalahan di kemudian hari.

Joko Widodo tercatat bergabung dengan PDIP pada 2014, sementara Gibran pada 2019, dan Bobby pada 2020. Keputusan pemecatan ini menandai berakhirnya hubungan politik antara ketiga tokoh tersebut dengan partai yang membesarkan nama mereka di dunia politik.