Terminal Lucidity: Fenomena Hari Terakhir Sebelum Pasien Tiada

KUASAKATACOM, Jakarta- Terminal lucidity, merupakan sebuah fenomena unik di dunia kedokteran dan juga menjadi perenungan dalam perspektif agama. Terminal lucidity adalah kondisi di mana seseorang yang tengah mendekati ajal secara mendadak menunjukkan kejernihan pikiran, kesadaran yang tak terduga, dan kesehatan yang optimal, meskipun sebelumnya yang mungkin mengalami gangguan kognitif berat seperti demensia. 

Menurut beberapa sumber, secara teori, terminal lucidity dianggap sebagai hasil dari perubahan biologis dalam tubuh ketika mendekati kematian. 

BERITA TERKAIT:
Terminal Lucidity: Fenomena Hari Terakhir Sebelum Pasien Tiada
Keren! Operasi Jarak Jauh Berhasil Dilakukan di Indonesia, Dokter di Bali Pasien di Jakarta 
Menko PMK Respon Mahasiswi Undip Bunuh Diri: Di Kedokteran Pasti Berlaku Senioritas
UNAIR Buka Pendaftaran Kedokteran Banyuwangi, Kuota 50 MABA
Dokter Hewan Muda Perlu Memahami Manajemen RSH

Beberapa ahli percaya bahwa hal itu terjadi karena lonjakan aktivitas otak yang sementara, dipicu oleh perubahan metabolisme atau pelepasan zat-zat kimia tertentu. Penurunan aktivitas pada beberapa bagian otak bisa memungkinkan bagian lain, yang sebelumnya terhambat, untuk aktif kembali.

Sebagai contoh, terdapat pasien Demensia atau bahkan Alzheimer yang selama bertahun-tahun tidak mampu berbicara atau mengenali keluarga mereka. Akan tetapi, di waktu terakhir hidupnya, mereka tiba-tiba mampu berbicara dengan jelas, mengenali orang-orang terdekat, bahkan menyampaikan pesan ataupun seperti wasiat.

Meskipun demikian, fenomena tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh ilmu kedokteran, perlu adanya penelitian lebih lanjut. Penelitian terkait terminal lucidity masih terbatas, sebagian karena sulitnya memprediksi momen itu dan mengumpulkan data yang cukup. 

Meski begitu, di media sosial banyak yang bercerita demikian, bahwa hal itu merupakan fenomena yang terjadi secara berulang, di berbagai kasus menunjukkan bahwa terminal lucidity adalah fenomena yang terlihat seperti nyata.

Ditulis oleh wartawan magang Malik