KPU Purbalingga Gelar Evaluasi Sosialisasi Pendidikan Pemilih untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilu

Wisnu juga menjelaskan bahwa video lebih efektif dibandingkan teks, karena menggabungkan audio, visual, dan tulisan, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih menarik.

Selasa, 24 Desember 2024 | 06:10 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Purbalingga- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Purbalingga mengadakan rapat evaluasi mengenai sosialisasi pendidikan pemilih, partisipasi masyarakat, dan pembentukan badan adhoc pada Senin, 23 Desember 2024, bertempat di Room Meeting D’Las Lembah Asri Serang. 

Rapat itu diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas demokrasi dan partisipasi pemilih dalam pemilu mendatang.

BERITA TERKAIT:
KPU Purbalingga Serahkan SK Penetapan Bupati dan Wabup Terpilih ke DPRD
KPU Wonosobo Tetapkan Paslon Afif-Husein Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Resmi, Fahmi-Dimas Jadi Bupati-Wabup Purbalingga Terpilih
9 Januari 2025, KPU Purbalingga Gelar Pleno Penetapan Bupati dan Wabup Terpilih
KPU Purbalingga Gelar Evaluasi Sosialisasi Pendidikan Pemilih untuk Tingkatkan Partisipasi Pemilu

Ketua KPU Purbalingga, Zamaahsari, menyampaikan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 mengalami peningkatan, dari 73,26 persen pada Pilkada 2020 menjadi 74,58 persen. Namun, ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap tingginya angka surat suara tidak sah yang mencapai lebih dari 23 ribu di seluruh Kabupaten Purbalingga

“Ini harus kita cari apa penyebabnya, apakah karena dari sisi penyelenggara gagal memberikan sosialisasi kepada masyarakat, atau memang ada apatisme masyarakat yang datang ke TPS tetapi tidak menggunakan hak pilihnya dengan benar,” ujarnya.

Zamaahsari juga menyoroti pentingnya efektivitas sosialisasi yang selama ini telah dilakukan. “sosialisasi kita sudah masif sekali, tetapi apakah sudah tepat sasaran? Apakah sudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat seperti pemilih renta dan ibu rumah tangga yang aktivitasnya hanya di rumah? Dari sisi pendidikan pemilih, apakah kita sudah memberikan pemahaman yang benar tentang tata cara memilih?” tambahnya.

Untuk memperdalam pemahaman peserta, KPU Purbalingga menghadirkan dua narasumber dalam kegiatan ini. Andri Supriyanto, mantan Ketua Divisi Sosdiklih Parmas SDM KPU Purbalingga periode 2018-2023, memaparkan berbagai tantangan dalam penyelenggaraan pendidikan pemilih. 

Beberapa tantangan tersebut antara lain keterbatasan akses informasi di daerah terpencil, rendahnya literasi digital, dan maraknya berita hoaks yang beredar di masyarakat. “Manfaatkan website dan media sosial untuk menyebarkan informasi pemilu secara luas,” kata Andri. 

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan langsung kepada masyarakat, terutama di tingkat akar rumput. “Jangan hanya menggandeng tokoh masyarakat, tetapi langsung sosialisasikan ke petani, orang tua di desa, dan kaum marjinal,” tambahnya.

Di sisi lain, M. Wisnu Wirawan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Purbalingga membahas tentang pentingnya pembuatan konten media sosial yang menarik untuk menyampaikan materi sosialisasi pemilu. “Di media sosial seperti Facebook, Instagram, atau TikTok, kita bisa memanfaatkan konten video karena lebih mudah diterima oleh masyarakat,” ujarnya. 

Wisnu juga menjelaskan bahwa video lebih efektif dibandingkan teks, karena menggabungkan audio, visual, dan tulisan, sehingga informasi yang disampaikan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. “Setiap jenis konten punya target audiens yang berbeda. Kalau gaya komunikasi tidak sesuai, audiens kita akan kehilangan minat,” jelasnya. 

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa sosialisasi pemilu yang dilakukan KPU Purbalingga tidak hanya masif, tetapi juga efektif dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

***

tags: #komisi pemilihan umum #purbalingga #sosialisasi #evaluasi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI