UPGRIS Gelar Pelatihan “Book Chapter”, untuk Jaga Kualitas Akademik
dijadikan salah satu cara mempertahankan kualitas lulusan
Selasa, 24 Desember 2024 | 10:57 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Semarang - Salah satu cara agar hasil penelitian bisa lebih banyak diakses ialah dengan membukukannya. Namun, sebelum hasil riset dibukukan, diperlukan satu keterampilan untuk membuat tulisan layak dibukukan.
“Pelatihan penulisan Book Chapter adalah cara memfasilitasi para guru, alumnus, hingga mahasiswa S2 PBSI UPGRIS untuk mengembangkan skill menulis,” ungkap Direktur Pascasarjana Universitas PGRI Semarang atau UPGRIS, Prof. Dr. Harjito, M.Hum, dalam pembukaan Workshop Penulisan Book Chapter Orientasi Ber-ISBN, beberapa waktu lalu.
BERITA TERKAIT:
Lulusan UPGRIS Siap Hadapi Dunia Kerja Lebih Profesional
UPGRIS Raih Semua Kategori International Students Creativity Competition
1.101 Mahasiswa KKN UPGRIS Siap Bersinergi dengan Masyarakat
Senowarsito Dosen UPGRIS Terima SK Guru Besar
386 Mahasiswa PPG UPGRIS Tanam 2.220 Pohon di Tembalang Semarang
Menurutnya, penulisan “Book Chapter” juga dijadikan salah satu cara mempertahankan kualitas lulusan.
“Raihan akreditasi Unggul di S2 PBSI, harus dijadikan tolok ukur. Pelatihan ini diharapkan memberi kesempatan seluas-luasnya untuk mahasiswa terbiasa menulis ilmiah, sehingga kualitas akademik terus terjaga,” terangnya.
Ketua Prgram Studi S2 PBSI, Dr. Nazla Maharani Umaya, M.Hum., menyebut workshop ini mengambil tema “Bahasa, Budaya, dan Kearifan Lokal.” Tema tersebut sangat diminati oleh para alumnus.
“Mereka yang terlibat workshop sampai tahap penulisan buku, akan mendapatkan sertifikat 30 JP,” terangnya.
Acara yang digagas oleh S2 PBSI UPGRIS tersebut menghadirkan editor Penerbit Beruang, Widyanuari Eko Putra, S.Pd., M.S. Menurut Widyanuari, banyak yang menganggap menulis “Book Chapter” itu susah. Padahal, jika sudah diketahui stategi dan kiat-kiatnya, hal itu akan lebih mudah dikerjakan.
“Pada dasarnya Book Chapter adalah sebuah buku yang ditulis bersama-sama oleh beberapa penulis, tetapi masih dengan satu ikatan tema yang menyatukan keseluruhan tulisan,” terang Widyanuari.
Ditambahkan, tiap-tiap penulis mengerjakan satu bab spesifik, sehingga secara beban penulisan Book Chapter sebenranya tidak terlalu berat.
“Menulis Book Chapter ibarat tahap awal sebelum menulis buku mandiri tunggal secara utuh. Pada mulanya menulis satu topik khusus, tetapi jika sudah terbiasa, maka akan lebih mudah untuk menulis buku utuh,” tambahnya.
Cara tersebut memudahkan untuk menuangkan hasil riset ke dalam bentuk tulisan yang layak dibukukan.
“Ibaratnya, dengan terbiasa menulis Book Chapter, maka hasil penelitian maupun artikel bisa diolah menjadi buku, dan dikerjakan bersama-sama,” pungkas Widyanuari.
***tags: #upgris #book chapter #jaga kualitas akademik
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Indonesia Terima 100 Ton Kurma dari Saudi, Warganet:Baru Tau, Terus Kurmanya Kemana?
19 Februari 2025

Pria Lansia di Brebes Jadi Tersangka Kasus Pencabulan Anak
19 Februari 2025

Warak Ngendog Menghilang, Pemkot Semarang Tak Serius Gelar Acara Dugder Jelang Ramadan
19 Februari 2025

Tim Gabungan Polda Jateng Gelar Ramp Check untuk Persiapan Mudik Lebaran
19 Februari 2025

Kemenkum Jateng Gelar Rapat Bahas Fidusia
19 Februari 2025

Kasus Pembunuhan di Semarang: Suami Korban Geram, Pelaku Diduga Anak Sendiri
19 Februari 2025

Ribuan Jamaah Hadiri MAN 1 Kota Semarang Bersholawat
19 Februari 2025

Perpisahan PJ Gubernur Jateng, Nana Beri PR Kepada Luthfi dan Gus Yasin
19 Februari 2025

Fariz RM Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Amankan Sabu dan Ganja
19 Februari 2025