Foto Istimewa.

Foto Istimewa.

Hamas Tuding Israel Hambat Kesepakatan Gencatan Senjata

Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan melakukan tindak genosida di Gaza.

Kamis, 26 Desember 2024 | 06:57 WIB - Internasional
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Rabu 25 Desember 2024, mengungkapkan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Jalur Gaza kembali tertunda akibat Israel terus menambah syarat-syarat baru. 

Dalam pernyataan singkatnya, Hamas menyatakan bahwa mereka telah menunjukkan sikap bertanggung jawab dan fleksibel selama negosiasi yang berlangsung di Doha, dengan mediasi dari Qatar dan Mesir. Namun, Israel terus mengajukan syarat baru terkait penarikan pasukan, gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan pemulangan pengungsi, yang menyebabkan penundaan kesepakatan tersebut.

BERITA TERKAIT:
Hamas-Israel Gencatan Senjata, Sekjen PBB Harap Semua Pihak Patuhi Kesepakatan Tersebut
Gencatan Senjata Tercapai, Ratusan Ribu Warga Gaza Memungkinkan Kembali ke Puing-puing Rumah Mereka
Hamas-Israel Sepakat Gencatan Senjata, Genosida di Gaza Diharapkan Berakhir
Hamas Tuding Israel Hambat Kesepakatan Gencatan Senjata
Terungkap Ismail Haniyeh Terbunuh Proyektil Jarak Dekat, Bukan Roket  

Hingga kini, pihak Israel belum memberikan tanggapan terhadap pernyataan tersebut. 

Pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, pada Selasa (24/12/2024) mengungkapkan bahwa tim perunding Israel akan kembali dari Qatar untuk membahas usulan pertukaran tahanan dengan Hamas. Namun, sejumlah pengamat menilai pernyataan Netanyahu sebagai upaya untuk menunda-nunda negosiasi lebih lanjut.

Setelah gencatan senjata singkat pada akhir November 2023, Netanyahu telah beberapa kali menyebutkan adanya kemajuan dalam perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan. Namun, pada saat yang sama, ia tetap bersikeras untuk melanjutkan agresi di Jalur Gaza. 

Israel dilaporkan menahan lebih dari 10.300 warga Palestina, sementara jumlah sandera Israel di Gaza kini diperkirakan hanya tinggal sekitar seratus orang. Hamas juga menyebutkan bahwa puluhan sandera Israel di Gaza terbunuh oleh serangan Israel yang dilakukan dengan cara membabi buta.

Menurut harian Israel *Yedioth Ahronoth*, kesenjangan antara Israel dan Hamas sebenarnya tidak terlalu besar, sehingga ada potensi untuk mencapai kesepakatan. Namun, hingga saat ini, Israel belum menghentikan agresinya di Gaza, yang telah menyebabkan hampir 45.400 korban jiwa, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak, sejak 7 Oktober 2023.

Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait serangan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas tuduhan melakukan tindak genosida di Gaza.

***

tags: #hamas #israel #gencatan senjata #palestina #genosida

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI