Terbakar Cemburu, Seorang Pria di Sukabumi Tega Siramkan Air Keras ke Istri - Anak
Kasus penyiram air keras ini dipicu rasa cemburu GG terhadap Dedeh Kurniasih.
Senin, 30 Desember 2024 | 10:48 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Sukabumi - Seorang pria paruh baya berinisial GG (59), warga Kampung Dukuhnara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tega melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan cara menyiram air keras terhadap istri dan dua anaknya serta seorang cucunya.
Kapolsek Nagrak Iptu Asep Suhriat mengatakan, pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
BERITA TERKAIT:
Sesosok Mayat Berkaos Loreng Ditemukan Mengambang di Pantai Minajaya Sukabumi
Hilang Dua Bulan, Jasad Korban Longsor di Sukabumi Akhirnya Ditemukan
Kecelakaan di Sukabummi Tewaskan Empat Orang, Begini Kronologinya
BAZNAS Bantu Korban Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Sukabumi
Jahat! Seorang Pria Diduga Paksa Istri Aborsi Kandungannya di Sukabumi
"Kasus ini terjadi pada Minggu pagi di rumah korban tepatnya di Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, saat tersangka baru pulang kerja dari luar kota," katanya dikutip, Minggu.
Kasus penyiram air keras ini dipicu rasa cemburu GG terhadap istrinya, Dedeh Kurniasih (45), yang kedapatan sering mengirim pesan ke seorang pria melalui aplikasi WhatsApp (WA).
Diduga, tersangka sudah lama memendam rasa cemburu yang berubah menjadi amarah dan dendam sehingga merencanakan penyiraman air keras saat GG pulang, setelah beberapa hari bekerja di luar kota.
Kebetulan, tersangka yang baru pulang bertemu langsung dengan Dedeh yang hendak masuk ke dalam rumah setelah menjemur pakaian. GG yang yang sudah gelap mata langsung menyiramkan air keras ke wajah korban dan bagian tubuh lainnya.
Di waktu yang bersamaan, tiga anak korban dari hasil pernikahannya yang pertama yakni Ayi Ratna, Sarif Alfian (18) dan Angga (11) tengah berada di dalam rumah. Melihat ibunya dianiaya dan disiram air keras oleh ayah tirinya langsung mencoba memberikan bantuan.
Akibatnya Sarif dan Angga ikut terkena siraman air keras. Tidak hanya istri dan dua anak tiri tersangka yang menjadi korban, tetapi cucu tirinya berinisial Da (4) juga ikut terkena cipratan air keras, karena saat kejadian balita ini tengah digendong oleh ibunya yakni Ayi Ratna.
Usai melakukan aksinya, tersangka tidak mencoba melarikan diri. Kemudian warga yang melihat kejadian itu langsung melapor ke Polsek Nagrak dan akhirnya GG ditangkap oleh polisi.
"Kasus ini telah dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sukabumi dan untuk kepentingan penyidikan GG ditahan di sel tahanan Mapolres Sukabumi," tambahnya.
Asep mengatakan untuk motif KDRT ini masih dalam pengembangan, tetapi pengakuan tersangka aksinya itu dipicu oleh rasa cemburu. Selain itu, sasaran penyiraman pun hanya kepada istrinya, namun karena ada anak dan cucu tirinya di dekat istri tersangka sehingga terkena cipratan air keras.
Pada korban sudah dilarikan ke RSUD Sekarwangi Cibadak untuk mendapatkan pengobatan. Dari hasil pemeriksaan tim medis, Dedeh dan Angga mengalami luka bakar yang cukup parah di bagian wajah dan anggota tubuh lainnya akibat siraman air keras.
***tags: #sukabumi #kdrt #air keras
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Gereja Santa Theresia Bongsari Semarang Beri Pelayanan Pengurapan Orang Sakit
17 Februari 2025

KPU Jateng Berhasil Hemat Rp150 Miliar dalam Pilkada, Nana Sudjana Berikan Apresiasi
17 Februari 2025

Dua Pelaku Pembegalan dengan Golok Ditangkap Polisi di Bandung
17 Februari 2025

Presiden Prabowo Umumkan 8 Kebijakan untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
17 Februari 2025

Dosen 58 Tahun Dianiaya Pria Muda di Bandung
17 Februari 2025

Althaf Gauhar Auliawan, Berawal Menjadi Penggemar Anime hingga Menjadi Seorang Dosen
17 Februari 2025

Jemaah Haji Indonesia Diharuskan Jadi Peserta Aktif JKN untuk Jaminan Kesehatan
17 Februari 2025

KKP Beri Pelatihan Pengolahan Ikan kepada Istri Nelayan yang Terdampak Pagar Laut
17 Februari 2025

BAZNAS RI Salurkan Bantuan Paket Sembako Warga Terdampak Banjir
17 Februari 2025

Review Film THE BAYOU: Horror Survival yang Mengecewakan
17 Februari 2025

Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Unjuk Rasa Ojol di Kemnaker
17 Februari 2025