Bocah Penemu Braille: Alami Kebutaan saat Umur 5 Tahun

Braille bukanlah sebuah bahasa, melainkan sistem penulisan yang dapat disesuaikan untuk berbagai bahasa. Saat ini, Braille telah dikembangkan untuk bidang matematika, ilmu pengetahuan, bahkan musik. Namun, penerapannya di dunia medis masih tergolong lamba

Jumat, 03 Januari 2025 | 05:29 WIB - Ragam
Penulis: - . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang- Braille adalah sistem tulisan yang dirancang khusus untuk membantu tunanetra membaca dan menulis dengan menggunakan kombinasi titik-titik timbul. Sistem ini diciptakan oleh Louis Braille pada abad ke-19 dan dirancang untuk diraba dengan ujung jari, memungkinkan penggunanya mengakses informasi secara mandiri, baik dalam buku, papan informasi, maupun perangkat elektronik yang mendukung.

sejarah Braille bermula pada tahun 1812 di Prancis. Kisah ini berawal dari seorang anak laki-laki bernama Louis Braille, yang kehilangan penglihatannya secara total di usia 5 tahun. Ketika berusia 3 tahun, ia mengalami kecelakaan saat bermain dengan alat tajam di bengkel ayahnya, yang menyebabkan salah satu matanya kehilangan kemampuan melihat. Infeksi yang terjadi kemudian menyebar ke mata lainnya, membuatnya buta total.

BERITA TERKAIT:
Bocah Penemu Braille: Alami Kebutaan saat Umur 5 Tahun
Pegawai Dinas Arpusda Wonosobo Antusias Pelajari Huruf Braile

Meskipun menghadapi keterbatasan fisik, Louis tidak menyerah. Ia tetap optimis menjalani hidup hingga berhasil mendapatkan beasiswa di Universitas Kerajaan Prancis untuk pemuda tunanetra. Pada masa itu, metode membaca untuk tunanetra masih menggunakan huruf-huruf timbul yang memakan banyak ruang dan sulit diakses. Louis melihat peluang untuk menciptakan sistem baru yang lebih efisien.

Pada usia 15 tahun, ia menyelesaikan metode penulisan Braille yang pertama. Metode ini didasarkan pada sistem kode militer yang disebut "tulisan malam," yang dirancang oleh Kapten Charles Barbier. Sistem tersebut menggunakan titik dan garis timbul agar para prajurit dapat membaca dalam gelap tanpa cahaya. Louis menyederhanakan sistem ini dengan mengurangi jumlah sel dari 12 menjadi 6 titik timbul, sehingga lebih mudah diraba dengan satu sentuhan ujung jari.

Alat yang digunakan Louis untuk menciptakan titik-titik timbul ini adalah penusuk, alat yang ironisnya menyebabkan kebutaan di masa kecilnya. Pada tahun 1829, edisi pertama sistem Braille diterbitkan. Meskipun awalnya belum banyak diadopsi, dua tahun sebelum kematiannya pada usia 43 tahun, sistem ini mulai diajarkan di lembaga tempat Louis menjadi mahasiswa.

Braille bukanlah sebuah bahasa, melainkan sistem penulisan yang dapat disesuaikan untuk berbagai bahasa. Saat ini, Braille telah dikembangkan untuk bidang matematika, ilmu pengetahuan, bahkan musik. Namun, penerapannya di dunia medis masih tergolong lambat.

Seiring waktu, sistem Braille menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1882, kode Braille mulai digunakan di seluruh Eropa, dan pada tahun 1916 mencapai Amerika Utara. Sistem Braille dalam bahasa Inggris secara universal diakui pada tahun 1932.

Kini, Braille menjadi salah satu inovasi revolusioner yang memberikan akses pendidikan, informasi, dan hiburan bagi tunanetra di seluruh dunia. Sistem ini adalah bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghentikan semangat untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang.

***

tags: #huruf braile #sejarah #bocah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI