Kawal Program MBG, BPOM Surakarta Lakukan Uji Kandungan Makanan

BPOM diminta untuk mengawal Program MBG dengan melakukan sampling.

Senin, 13 Januari 2025 | 18:06 WIB - Ragam
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Solo - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Surakarta mengawal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikeluarkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Kepala Balai POM Surakarta Muhammad Fajar Arifin mengatakan, BPOM Surakarta mendapatkan tugas mengawal Program MBG.

BERITA TERKAIT:
Kawal Program MBG, BPOM Surakarta Lakukan Uji Kandungan Makanan
BPOM RI-Rupbasan Semarang Musnahkan Barbuk Obat Keras Ilegal Senilai Rp 317 Miliar
Kosmetik Impor Ilegal Disita Satgas, Apa Saja?
Didampingi BPOM, RS UNAIR Siap Jadi Site Uji Klinik Obat Tradisional Berbahan Alam
Eks Pegawai BPOM Jadi Tersangka Korupsi, Uang Rp1,3 Miliar Disita Penyidik

"Kami kolaborasi dengan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang mengelola SPPG-nya," katanya, Senin.

Pada penugasan tersebut pihaknya diminta untuk mengawal Program MBG dengan melakukan sampling untuk mengetahui kandungan makanan.

"Parameter uji sesuai dengan juknis yang sudah disepakati, kami ada pengujian kimia dan mikrobiologi. Kalau pengujian kimia ada empat parameter, sesuai dengan bahannya ada boraks, formalin, metanil yellow, dan rhodamin B. Kalau mikrobiologi ada uji bakteri patogen," katanya.

Sesuai dengan arahan pusat, lanjutnya, maka sampling akan dilakukan di sejumlah titik sesuai dengan analisis tertentu.

"Ini kan ke depan jumlah titik akan banyak dan setiap hari. Dengan analisis risiko kami akan mengambil titik-titik tertentu untuk disampling, diusahakan akan berbeda tempat, jadi bukan tempat itu-itu saja," katanya.

Dengan cara tersebut pihaknya memastikan sebaran dan keamanan pangan terkait MBG aman dan baik untuk siswa. Ia mengatakan jika hasil uji terindikasi ada kandungan berbahaya, maka akan segera dikoordinasikan dengan SPPG.

"Kalau warna, rasa, bau, dan bentuk teridentifikasi basi akan lapor ke SPPG untuk koordinasi. Kalau setelah pengujian ada zat berbahaya, kami juga akan koordinasi seperti apa. Bahkan dalam kondisi urgent bisa jadi makanan tidak jadi dihidangkan dan diganti makanan yang lain," katanya.

Sementara itu terkait dengan pemantauan akan ada target dari pusat sesuai dengan persetujuan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Ini masih dikaji, kami masih koordinasi. Jumlah titik total masih ada koordinasi dengan BGN," katanya.

***

tags: #bpom #surakarta #mbg

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI