China Hukum Mati Pelaku Serangan Mobil dan Penikaman Massal
Selama periode kejadian penyerangan di Zhuhai dan Wuxi, seorang pria menabrakkan mobilnya ke keramaian yang berisi anak-anak dan orang tua.
Senin, 20 Januari 2025 | 19:04 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- China mengeksekusi mati dua pria yang bertanggung jawab atas dua serangan mematikan dalam seminggu pada bulan November silam.
Fan Weiqiu (62), menewaskan setidaknya 35 orang dan menyebabkan puluhan orang cidera usai dirinya menabrakkan mobilnya ke arah orang-orang yang sedang berolahraga di luar Stasion Zhuhai.
BERITA TERKAIT:
Polri Amankan Kapal Asing di Perairan Indonesia, Tujuh Imigran Ilegal asal China dan Tiga ABK Diamankan
Kalah dari China, Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Juara Suhandinata
Kunjungi Zhejiang, Jurnalis dan Akademisi ASEAN Rasakan Langsung Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Lewat AI
Raksasa Asia Ini Perkuat Kerja Sama AI dengan Indonesia Lewat Pameran China-ASEAN ke-22
Turnamen RoboCup Asia-Pasifik 2025 Jadi Sorotan di Pameran Industri Pintar Dunia
Kejadian tersebut dianggap sebagai kecelakaan paling mematikan yang terjadi di China selama satu decade.
Sehari setelahnya, Xu Jiajin (21) membunuh 8 orang dan melukai 17 orang lainnya dalam sebuah aksi penikaman di universitasnya di sebelah timur Kota Wuxi.
Dilansir dari BBC, pihak berwenang mengatakan bahwa Fan Weiqiu melakukan hal tersebut karena ketidakpuasan atas pembagian harta saat perceraiannya. Sedangkan Xu Jianjin melakukan aksinya setelah gagal mendapatkan gelar diplomanya akibat hasil ujian yang buruk.
Fan ditahan di tempat kejadian pada 11 November silam, dimana ia ditemukan terluka akibat aksinya sendiri.
Pada Desember, ia dinyatakan bersalah karena membahayakan keselamatan public. Pengadilan menyatakan motifnya sangatlah keji.
Hari eksekusinya dilaksanakan pada Senin, tidak ada satu bulan setelah pengadilan menjatuhkan hukuman mati kepadanya.
Pada kasus Xu, polisi mengatakan bahwa dirinya menyerahkan diri tanpa ragu pada 16 November. Ia langsung dijatuhi hukuman mati pada 17 Desember setelah pengadilan menilai tindakan kejahatannya sangatlah serius.
Selama periode kejadian penyerangan di Zhuhai dan Wuxi, seorang pria menabrakkan mobilnya ke keramaian yang berisi anak-anak dan orang tua di luar Sekolah Dasar di Kota Changde, melukai 30 orang.
Pihak berwenang mengatakan pria tersebut bernama Huang Wen, diketahui dirinya ingin melampiaskan kemarahannya setelah menghadapi kerugian investasi dan konflik keluarga.
Atas aksinya, Huang dijatuhi hukuman mati yang ditangguhkan bulan lalu. Hukuman tersebut dapat diubah menjadi hukuman penjara seumur hidup jika dia tidak melakukan kejahatan lain dalam dua tahun ke depan.
Ditulis oleh wartawan magang Asa Heka
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI
Pertamina Dorong Kemajuan UMKM Lewat Pelatihan Digital dan Affiliate Marketing di Banjarmasin
14 November 2025
Rizky Ridho Bersyukur Golnya Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025
14 November 2025
Menag Nasaruddin Umar Serukan Pentingnya Merawat Lingkungan
14 November 2025
Lapas Semarang Berikan Pemeriksaan Gratis Bagi Masyarakat Umum
14 November 2025
Konten TV Kian Sensasional, Pengamat Kritik Hilangnya Fungsi Edukatif dan Informasi Publik
14 November 2025
Rizky Ridho Masuk Nominasi FIFA Puskas Award 2025
14 November 2025
Bank Jateng Pemalang Tingkatkan Literasi Keuangan Lewat Kolaborasi Inovatif dengan Dunia Kampus
14 November 2025
20 Warga Masih Hilang, BPBD Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor di Cilacap
14 November 2025
Pameran Tanaman Hias Gairahkan Ekosistem Komunitas dan UMKM
14 November 2025
Warga Etnis Tionghoa di Pekalongan Resmi jadi WNI, Usai Terima SK dari Kemenkum Jateng
14 November 2025

