Atasi Permasalahan Abrasi di Morodemak, PT Siam Flotilla Persada Gandeng FPIK Undip

Rektor Undip, Prof. Suharnomo, menyambut baik kerjasama ini.

Sabtu, 01 Februari 2025 | 23:55 WIB - Didaktika
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang– Guna melindungi pantai dan wilayah pesisir dari ancaman abrasi, PT Siam Flotilla Persada bekerja sama dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (FPIK Undip) meluncurkan proyek inovatif bernama Flotilla Abrasion Defense System (FADS). 

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian di Gedung Widya Puraya Undip, Tembalang, pada Jumat (31/1).

BERITA TERKAIT:
Atasi Rob Sayung, Pemprov Jateng Usulkan konsep Hybrid Sea Wall Guna Perpanjangan Tanggul Laut
Pemprov Terus Lakukan Upaya Atasi Rob Demak, Besok Wagub Jateng akan Ikut Istighosah di Depan Polytron
Pemprov Jateng Adakan Program Speling untuk Periksa Warga Terdampak Banjir Rob Demak
Wagub Jateng Tinjau Penanganan Banjir Rob Sayung Demak
Masuk Prioritas Pemerintah, Panjang Giant Sea Wall Semarang-Demak Berpotensi Ditambah 10 KM

Direktur PT Siam Flotilla Persada, Andi Hartayo, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan untuk memberikan solusi pengelolaan pesisir yang inovatif dan berkelanjutan. 

Melalui kerjasama dengan Undip, pihaknya ingin menunjukkan bahwa teknologi ramah lingkungan dapat menjadi kunci utama dalam menjaga ekosistem pesisir sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

"FADS dirancang khusus untuk melindungi pantai dan wilayah pesisir dari abrasi. Sistem ini mampu mengurangi dampak gelombang laut dan erosi pada pantai," kata Andi.

Selain itu, bahan yang digunakan dalam FADS ramah lingkungan, bebas dari bahan beracun, sehingga aman bagi ekosistem pesisir. Proyek ini juga berkontribusi pada restorasi ekosistem dengan meningkatkan sedimentasi dan memberikan solusi berkelanjutan untuk dampak perubahan iklim.

"Pilot proyek FADS akan pertama kali diterapkan di Morodemak, Kabupaten Demak, sepanjang 100 meter. Jika berhasil, proyek ini akan dilanjutkan dan diterapkan di wilayah pesisir lainnya di Indonesia," terangnya.

Andi Hartayo menambahkan bahwa sistem serupa telah berhasil diterapkan di lima provinsi di Thailand, seperti Prachuap Kiri Khan, Chantaburi, Petchaburi, Phang Nga, dan Rayong.

Sementara itu, Rektor Undip, Prof. Suharnomo, menyambut baik kerjasama ini. Ia menyatakan bahwa Undip memiliki banyak ahli di bidang pengelolaan pesisir yang siap dikolaborasikan untuk proyek ini. Menurutnya, kolaborasi pengembangan wilayah pesisir sangat sesuai dengan orientasi keilmuan di Undip.

"Kerjasama ini merupakan bagian dari pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang diperkuat melalui dua perjanjian kerjasama utama. Kami berharap sistem ini dapat diaplikasikan di Morodemak dan wilayah pesisir lainnya secara lebih luas," ujar Suharnomo.

"Dengan adanya proyek FADS, semoga masalah abrasi di Morodemak dan wilayah pesisir lainnya dapat teratasi, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," tandasnya.

***

tags: #kabupaten demak #universitas diponegoro #pesisir

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI