BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem di NTB, Angin Kencang dan Hujan Lebat

BMKG mengidentifikasi tiga bibit siklon tropis yang mempengaruhi NTB.

Senin, 03 Februari 2025 | 13:19 WIB - Ragam
Penulis: - . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB) terkait cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah tersebut. 

Pola angin di NTB umumnya bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan berkisar antara 5 knot hingga 40 knot. Berdasarkan laporan dari BMKG, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh tiga bibit siklon tropis dan gelombang atmosfer yang aktif di wilayah ini.

BERITA TERKAIT:
Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Ringan Hari Ini
Mayoritas Kota Besar di Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini
Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Ringan hingga Berpetir pada Senin
Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan yang Dapat Disertai Petir Hari Ini
Gempa Guncang Pesisir Barat Lampung Sabtu Siang, Masyarakat Diimbau Tenang dan Selalu Waspada

BMKG mengidentifikasi tiga bibit siklon tropis yang mempengaruhi NTB, yaitu Bibit Siklon Tropis 96P yang terletak di utara Australia, Bibit Siklon Tropis 90S yang berada di Samudra Hindia selatan NTB, dan Bibit Siklon Tropis 99S yang terdeteksi di Samudra Hindia selatan Banten. Ketiga bibit siklon ini dapat memperburuk kondisi cuaca di NTB dengan potensi hujan lebat dan angin kencang.

Selain itu, gelombang atmosfer juga aktif di wilayah NTB, yang semakin memperburuk cuaca ekstrem ini. BMKG memperkirakan bahwa potensi angin kencang dan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terus berlangsung hingga 6 Februari 2025. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara mendadak.

Gelombang laut di perairan selatan Pulau Lombok dan Sumbawa berpotensi mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter, yang dapat berbahaya bagi aktivitas pelayaran. "Gelombang laut dengan kategori sedang sampai tinggi ini dapat mencapai lebih dari 2 meter, dan berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Barat," ujar Satria, Kepala BMKG.

BMKG juga mengingatkan adanya potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, akibat cuaca ekstrem yang sedang berlangsung. Masyarakat diminta untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang beraktivitas di luar rumah. 

Selain itu, penting untuk memantau informasi cuaca terkini melalui BMKG agar dapat menghindari bahaya yang mungkin timbul akibat cuaca ekstrem ini.

Bagi warga yang berada di daerah rawan, seperti wilayah pesisir dan kawasan yang rawan longsor, disarankan untuk lebih berhati-hati dan mengikuti protokol keselamatan yang telah disampaikan oleh pihak berwenang. 

Masyarakat diharapkan dapat menjaga kewaspadaan, menjaga keselamatan diri, serta menghindari aktivitas yang berisiko tinggi selama cuaca ekstrem ini berlangsung.

Ditulis oleh wartawan Magang Delnavaz Ananda Cahyanigrum

***

tags: #bmkg #ntb #cuaca ekstrem

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI