Siswa SMAN 1 Bukateja Purbalingga melakukan aksi demo di sekolah, Rabu (5/2/2025). Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan mereka terancam tak bisa ikut seleksi SNBP. (Foto :MS Hutomo)

Siswa SMAN 1 Bukateja Purbalingga melakukan aksi demo di sekolah, Rabu (5/2/2025). Mereka menuntut pihak sekolah bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan mereka terancam tak bisa ikut seleksi SNBP. (Foto :MS Hutomo)

Terancam Tak Bisa Ikut SNBP, Ratusan Siswa SMAN 1 Bukateja Purbalingga Demo

Sekolah dituntut bertanggungjawab.

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:27 WIB - Didaktika
Penulis: MS Hutomo . Editor: Wis

KUAKATACOM, Purbalingga- Ratusan siswa SMA Negeri (SMAN) 1 Bukateja Kecamatan Bukateja Kabupaten Purbalingga melakukan aksi demo, Rabu (5/2/2025) pagi. Mereka menuntut tanggung jawab pihak sekolah yang dianggap teledor sehingga menyebabkan siswa terancam tak bisa ikut pendaftaran Seleksi Nasional siswa Berdasarkan Berpestasi (SNBP).

Aksi demo dilakukan siswa dengan memasang sejumlah spanduk dan melakukan orasi. Spanduk tersebut dipasang di sejumlah sudut sekolah. Diantaranya bertuliskan “Pray For 2025 SMABUK”, Perjuangkan Hak Kami Gagal SNBP”.

BERITA TERKAIT:
Kab Magelang Miliki SPPG, Saat Ini Layani Tujuh Sekolah
Dua Hari Lagi Disdik Kota Semarang Buka Pendaftaran Murid Baru Jalur Afirmasi Disabilitas
Terancam Tak Bisa Ikut SNBP, Ratusan Siswa SMAN 1 Bukateja Purbalingga Demo
Bunuh Ular saat di Perkemahan Cibalak, Siswa di Banyumas Linglung dan Sempat Menghilang
Sejumlah Siswa di Sukoharjo Diduga Keracunan Makanan

Ketua Osis SMAN 1 Bukateja Nola Wibu mengatakan  sebanyak 140 siswa SMAN 1 Bukateja tidak bisa mendaftar  seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tahun 2025 melalui jalur SNBP.  Kondisi tersebut dikarenakan pihak sekolah mengalami kendala teknis saat melakukan finalisasi  data di sistem Pangkalan Data Sekolah dan siswa (PDSS). “Hingga saat ini para siswa belum bisa melakukan pendaftaran karena akses sudah ditutup,” jelasnya.

Kondisi tersebut menurutnya membuat siswa dan orang tuanya menjadi kecewa.Pasalnya para siswa tersebut sudah berjuang untuk mendapatkan nilai terbaik selama lima semester. Tetapi harapan mereka pupus hanya karena kendala teknis.

Kepala SMAN 1 Bukateja Purbalingga Purwito belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. Pihak siswa menuntut sekolah bertanggung jawab atas kelalaian itu. Pihak sekolah saat ini sedang melakukan kooordinasi dengan pemerintah pusat dan Dirjen Dikti agar pendaftaran SNBP bisa kembali dibuka dan diperpanjang.

***

tags: #siswa #kabupaten purbalingga #seleksi nasional berdasarkan prestasi (snbp)

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI