Selama Tiga Bulan, Produksi Gabah Kering di Jateng Diprediksi Capai 4,8 Juta Ton

Penyiapan gudang bertujuan untuk menampung beras.

Rabu, 05 Februari 2025 | 18:07 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Semarang-  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memperkirakan wilayahnya mampu memproduksi 4,8 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) atau setara 2,3 juta ton beras pada Februari–April 2025.

“Hasil itu dengan perkiraan luas panen padi lebih dari 688 ribu hektar,” ucap Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, dalam rapat koordinasi (Rakor) Optimalisasi Penyerapan Gabah dan beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah, di Kantor Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Jateng pada Rabu, 5 Februari 2025.

BERITA TERKAIT:
Kiprah Nana Sudjana sebagai Pj Gubernur Jateng Diapresiasi Stakeholder
Hasil Munas ke VI, Ari Yusuf Amir Pimpin IKA UII Periode 2025-2030
Pj Gubernur Nana Sudjana Minta Alumni UII Berkontribusi untuk Pembangunan Jateng
Nana Sudjana: Inflasi di Jawa Tengah Terjaga Jelang Ramadan, TPID Diminta tetap Upayakan Langkah Pengendalian
Investasi Jateng pada 2024 Capai Rp88,44 triliun, Serap 409.338 orang Tenaga Kerja

Nana mengatakan sesuai komitmen bersama, Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah ditarget mampu menyerap gabah dari petani hingga menjadi setidaknya 383.144 ton setara beras.

“Saya berharap kepada Perum Bulog untuk mampu menyerap gabah (kering) seharga Rp6.500 per kilogram, dan beras Rp12 ribu. Dan kita harapkan (dari) petani mampu menyiapkan (hasil) gabah atau padinya agar berkualitas.” ujar Nana.

Ia juga meminta Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan beras (Perpadi) untuk menjalin komunikasi dengan Perum Bulog. Tujuannya, supaya realisasi penyerapan 20 persen beras oleh Bulog dari Perpadi bisa tercapai.

Untuk hasil panen yang baik, Nana Sudjana juga meminta agar pemerintah kabupaten/kota dan TNI mendampingi petani mulai dari proses pembibitan, masa panen, hingga penjualan. 

Di tempat yang sama, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sopran Kennedi, menerangkan, pihaknya harus menyerap beras minimal 20 persen dari Perpadi, serta 532 ribu ton gabah untuk wilayah Jawa Tengah maupun DI Yogyakarta .

Dari sisi kesiapan gudang, kata Sopran, Perum Bulog Jawa Tengah menyiapkan tempat berkapasitas 75 ribu ton yang siap untuk diisi. 

“Selebihya akan kerja sama baik melalui gudang sewa, atau sistem pinjam pakai dengan TNI, BUMN, dan resi gudang yang dikelola oleh Dinas Perdagangan atau pemerintah daerah. Tentunya akan kita assessment dahulu kelayakan gudang untuk penyimpanan beras,” katanya.

Penyiapan gudang-gudang itu, lanjut Sopran, bertujuan untuk menampung beras, sehingga bisa memperbanyak serapan gabah dari petani.  

Sebagai informasi, rakor tersebut dalam rangka menindaklanjuti kesepakatan antara Kementerian Pertanian, Perum Bulog, Perpadi, dan Panglima TNI pada tanggal 30 Januari 2025, di Kementerian Pertanian. Rakor tersebut menghasilkan komitmen bersama untuk menyerap gabah dan/atau beras dalam mendukung swasembada pangan, salah satunya di Jateng. (*)

***

tags: #nana sudjana #bulog #beras #rapat koordinasi

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI