Pakar AS: 50 Persen Pasukan Korea Utara yang Dikirim ke Ukraina Terluka atau Terbunuh
Tentara Korut yang dikerahkan ke Rusia telah ditarik.
Rabu, 05 Februari 2025 | 22:31 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Seorang pakar Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa, 4 Februari 2025, bahwa hingga 50 persen pasukan Korea Utara, yang dikerahkan untuk mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina, mungkin terluka atau terbunuh di medan perang, karena Moskow melakukan perang gesekan yang melibatkan banyak korban.
Seth Jones, presiden Departemen Pertahanan dan Keamanan di Center for Strategic and International Studies (CSIS), menyampaikan pernyataan tersebut di tengah laporan bahwa Korea Utara telah mengalami banyak korban tentara setelah mengerahkan sekitar 12.000 tentara Korea Utara ke wilayah Kursk di garis depan Rusia.
BERITA TERKAIT:
Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17: Garuda Muda Takluk 0-6
Korea Utara Kembali Tutup Kunjungan Wisatawan, Alasan Belum Jelas
Pakar AS: 50 Persen Pasukan Korea Utara yang Dikirim ke Ukraina Terluka atau Terbunuh
Ada Audit Layanan Kesehatan Mendadak, Pelayanan Rumah Sakit di Korut Alami Kekacauan
Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korut karena Tak Becus Tangani BanjirÂ
“Tingkat korbannya sangat signifikan. Menurut sebagian besar laporan, kami dapat melihat sekitar sepertiga dan mungkin pada tingkat yang lebih tinggi, mungkin 50 persen korban di antara pasukan Korea Utara,” kata Jones dalam podcast CSIS.
“Sekali lagi, sulit untuk mengetahui dengan pasti apa kenyataannya... dengan jumlah korban sebanyak 1.000 orang. ... Itu adalah jumlah korban yang cukup mengejutkan untuk pasukan yang berjumlah 12.000 orang,” tambahnya.
Jones mengatakan bahwa Rusia melancarkan operasi perang gesekan yang menggunakan gelombang manusia untuk mengejar kemajuan di medan perang.
“Cara mereka merebut kembali wilayah adalah dengan melakukan perang gesekan dan memakan korban serta menerima korban,” katanya.
Diketahui, begitulah cara Rusia memanfaatkan pasukan Korea Utara, katanya, seraya menambahkan bahwa dari sudut pandang Presiden Rusia Vladimir Putin, biaya politik tidak terlalu besar mengingat sebagian besar pasukan Rusia yang dikirim ke medan perang bukan berasal dari keluarga elit.
“Sebagian besar pasukan konvensionalnya yang terdiri dari individu-individu berasal dari Siberia, Asia Tengah, dari unit-unit penjara, bukan putra-putra elit dari Sankt Peterburg atau Moskow,” katanya.
Mengutip percakapan dengan pasukan Ukraina, Jones mengatakan bahwa tentara Korea Utara, yang dikerahkan ke Rusia, adalah “pejuang yang tangguh” yang bersedia untuk “bertarung dan mati”, tetapi agak tidak terorganisir.
“Kohesi antara pasukan Korea Utara dan Rusia, termasuk komando dan kontrol, tampaknya buruk. Ada hambatan bahasa,” katanya.
Mengutip dari Korea JoongAng Daily dan Yonhap, Minggu ini, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengkonfirmasi laporan dari The New York Times bahwa tentara Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia telah ditarik dari garis depan pada pertengahan Januari karena banyaknya korban jiwa.
Ditulis oleh wartawan magang Malik
***tags: #korea utara #amerika serikat #ukraina
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Kebakaran di Kebon Baru Jaksel Diduga akibat Lilin
19 Juni 2025

Pekan Ini Calon Pelatih PSIS akan Paparan di Hadapan Direktur
19 Juni 2025

Kebakaran di Kebon Baru Jaksel Tewaskan Seorang Wanita
19 Juni 2025

Tolak Regulasi ODOL, Ribuan Truk di Wonosobo Lakukan Aksi Mogok Jalan
19 Juni 2025

HUT Bhayangkara ke-79, Polres Brebes Gelar Lomba Kebersihan Mako Polsek Jajaran
19 Juni 2025

Kemensos Salurkan 10.000 Paket Bantuan Seragam Siswa
19 Juni 2025

Bara Optimisme Atlet Pelajar pada Ajang Popda Jateng
19 Juni 2025

Sebanyak 1,3 Juta Rekening Gagal Terima Bansos
19 Juni 2025

Nico Williams Dikabarkan Telah Menyepakati Kontrak dengan Barcelona
19 Juni 2025