Daya Ingat Siswa Menurun, Pemerintah Swedia Putuskan Kembali ke Buku Cetak

Para orang tua menyambut baik keputusan itu.

Kamis, 06 Februari 2025 | 04:35 WIB - Internasional
Penulis: - . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- Pemerintah Swedia memutuskan untuk mengubah sistem pendidikannya dengan kembali menggunakan buku cetak sebagai media pembelajarannnya.

Diketahui keputusan ini dilakukan oleh pemerintah Swedia setelah 15 tahun lamanya menggunakan perangkat digital sebagai media utama, seperti komputer dan tablet.

BERITA TERKAIT:
UPGRIS Terima Hibah BUku Karya Prof Rachmat Djoko Pradopo
Puluhan Buku Keagamaan Diseleksi Kemenag sebelum Diunggah di Perpustakaan Digital
Daya Ingat Siswa Menurun, Pemerintah Swedia Putuskan Kembali ke Buku Cetak
Dinpusnas Demak Miliki Lebih dari 60 Eksemplar untuk Perkuat Literasi Masyarakat
Kemenag-Perpusnas Bantu 1.000 Judul Buku untuk 1.526 Masjid Tahun 2025

Sebelumnya pada tahun 2009, negara yang terkenal dengan sistem pendidikan terbaik di Eropa ini mulai mengganti seluruh buku cetak dengan perangkat digital sebagai media pembelajaran.

Awalnya, Swedia optimis bahwa penggunaan perangkat digital dapat mnembawa dampak baik. Seperti mempermudah akses pada sistem pendidikan serta dapat dijadikan persiapan dalam mempermudah para siswa menghadapi tuntutan digital yang semakin modern.

Namun faktanya, transisi media pembelajaran itu tidak sesuai harapan. Beberapa orang tua mengaku menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah menurunnya keterampilan dasar para siswa berupa membaca dan menulis.

Selain dari orang tua siswa, para guru dan tenaga pendidik juga menyadari bahwa para siswa mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat informasi. 

Hal ini terjadi karena metode pembelajaran yang menggunakan layar digital ketimbang pembelajaran berbasis buku cetak.

Melihat banyaknya tantangan yang harus dihadapi, akhirnya pemerintah Swedia memutuskan untuk melakukan perubahan dalam media pembelajaran. Yakni dengan mulai menggunakan buku cetak atau fisik sebagai langkah awal.

Untuk mewujudkan kembalinya sistem pembelajaran ke buku cetak, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp1,7 Triliun untuk menyediakan kembali buku cetak atau fisik di antara 20222 hingga 2025.

Keputusan ini disambut baik oleh para orang tua. Selain itu, pemerintah berharap dengan berubahnya media pembelajaran dapat menjdikan keterampilan dan daya ingat para siswa menjadi lebih baik.

Ditulis oleh wartawan magang Asa Heka

***

tags: #buku #swedia #media #pembelajaran

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI