Catat! Selama 14 Hari Polrestabes Semarang Gelar Operasi Keselamatan

KUASAKATACOM, Semarang - Satlantas Polrestabes Semarang mengelar Operasi Keselamatan Candi 2025 yang berlangsung selama 14 hari. Operasi ini merupakan kegiatan serentak kepolisian se-Indonesia.

“Operasi ini akan berlangsung selama 14 hari yakni mulai tanggal 10 hingga 23 Februari 2025,” kata Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, saat apel gelar pasukan, Senin (10/2).

BERITA TERKAIT:
Polrestabes Semarang Gelar Operasi Aman Candi 2025 untuk Berantas Premanisme
Jelang May Day, Polrestabes Semarang Temukan Puluhan Botol Diduga Bahan Molotov Saat Razia Subuh
Peringatan May Day di Semarang Potensi Disusupi Anarko, Polisi Maksimalkan Pengamanan
Kapolrestabes Semarang Tinjau Pengamanan Perayaan Paskah di Beberapa Gereja
Keahlian K-9 Jadi Garda Terdepan Sterilisasi Gereja Santo Petrus Sambiroto jelang Perayaan Paskah

AKBP Yunaldi menerangkan, khususnya di Kota Semarang  kali ini menerjukan sekitar 258 personel untuk menjalankan operasi ini. Operasi ini akan lebih menitikberatkan pada upaya preemtif, preventif dan penegakkan hukum menggunkan ETLE guna meningkatkan kesadaran serta kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.

Pelaksanaan Operasi Keselematan Candi 2025 ini sengaja dilaksanakan menjelang hari raya Idul Fitri 1446 H dengan tujuan mengajak masyarakat untuk lebih memahami arti dari keselamatan berlalulintas.

“Tujuan operasi ini , dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H di wilayah hukum Polrestabes Semarang,” ungkapnya.

Polisi menekankan bahwa operasi ini tidak dimaksudkan sebagai hukuman tetapi lebih sebagai pencegahan. Meskipun sanksi akan diberikan untuk pelanggaran serius, fokus utama akan tetap pada edukasi pengguna jalan dan menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi semua orang.

“Operasi Keselamatan 2025 bukan hanya sekadar menegakkan aturan. Tujuan kami adalah menumbuhkan budaya berkendara yang bertanggung jawab serta fatalitas kecelakaan yang cukup tinggi di Kota Semarang. Ini berarti berfokus pada pendidikan, pencegahan, dan penegakan hukum secara seimbang,” tandas dia.