Ngeri, 100 Wanita di Georgia Diperlakukan Seperti Budak dan Diambil Sel Telurnya Setiap Bulan Layaknya Hewan Ternak
Cobaan mengerikan yang mereka alami telah diungkapkan oleh tiga wanita Thailand yang dibebaskan dari cengkeraman 'mafia sel telur' pada tanggal 30 Januari setelah dieksploitasi selama setengah tahun, demikian laporan tabloid Bild.
Kamis, 13 Februari 2025 | 00:52 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Georgia- Sekitar 100 wanita dipelihara sebagai budak di sebuah peternakan sel telur manusia di Georgia, di mana mereka diberi hormon dan diperlakukan seperti ternak.
Cobaan mengerikan yang mereka alami telah diungkapkan oleh tiga wanita Thailand yang dibebaskan dari cengkeraman 'mafia sel telur' pada tanggal 30 Januari setelah dieksploitasi selama setengah tahun, demikian laporan tabloid Bild.
BERITA TERKAIT:
Ngeri, 100 Wanita di Georgia Diperlakukan Seperti Budak dan Diambil Sel Telurnya Setiap Bulan Layaknya Hewan Ternak
Kasus PMK di Jateng Melandai, Hariyanta Nugraha Minta Peternak Tak Lena
Purwakarta Vaksinasi Ribuan Ternak untuk Penuhi Stok Daging Sehat selama Ramadan hingga Lebaran 2024
Sering Mangsa Ternak, Buaya Tiga Meter Ditangkap Warga
Ratusan Sapi di Sulsel Mati Mendadak, Gejalanya Seperti IniĀ
Wanita tersebut mengatakan bahwa mereka disekap di sebuah 'peternakan manusia' di negara Georgia, Eropa Timur, oleh sebuah organisasi kriminal yang dipimpin oleh penjahat asal Tiongkok, yang menjual telur-telur mereka di pasar gelap.
Mereka terpikat oleh tawaran pekerjaan di Facebook, yang menjanjikan gaji antara 11.500 hingga 17.000 euro (£9.600 hingga £14.100) untuk bekerja sebagai ibu pengganti bagi pasangan Georgia yang tidak dapat memiliki anak.
Ketiganya melakukan perjalanan ke Georgia pada bulan Agustus 2024 bersama sepuluh perempuan Thailand lainnya.
Biaya perjalanan serta pengurusan paspor mereka ditanggung oleh organisasi tersebut, dengan seorang karyawan perempuan yang mengatur perjalanan mereka.
Namun, begitu mereka tiba, mereka ditempatkan di empat properti besar bersama sekitar seratus perempuan lainnya dan menyadari bahwa tawaran pekerjaan itu hanyalah kedok.
Sebaliknya, para wanita itu dipompa dengan hormon untuk merangsang indung telur mereka dan dipaksa untuk mengambil sel telur mereka sebulan sekali, salah satu wanita yang dibebaskan mengatakan dalam sebuah konferensi pers minggu ini.
Dia mengatakan bahwa mereka diperlakukan seperti ternak dan beberapa wanita bahkan tidak menerima kompensasi apapun untuk telur-telur mereka.
Jika mereka meminta para penculiknya untuk pergi, mereka diberitahu bahwa mereka harus membayar 2.000 euro (£1.670) terlebih dahulu kepada pemilik peternakan.
Seorang mantan budak yang bekerja di peternakan sel telur membeli kebebasannya dan memberi tahu Pavena Hongsakula, pendiri sebuah yayasan untuk anak-anak dan perempuan di Thailand.
Wanita tersebut mengatakan kepada Pavena bahwa beberapa wanita Thailand lainnya masih ditahan sebagai budak di peternakan tersebut karena mereka tidak mampu membayar untuk pembebasan mereka.
sel telur yang dikumpulkan dari para wanita tersebut diketahui telah dijual dan diperdagangkan ke negara lain untuk digunakan dalam program bayi tabung, ujar Pavena pada konferensi pers minggu ini, menurut Bangkok Post.
Yayasan Pavena berkolaborasi dengan Interpol dan berhasil membebaskan tiga wanita Thailand yang dibebaskan pada 30 Januari setelah membayar uang tebusan.
Tidak diketahui berapa banyak wanita yang masih ditahan di 'peternakan manusia' tersebut.
Pihak berwenang Thailand dan Interpol telah meluncurkan sebuah investigasi, dan polisi di Thailand mengatakan bahwa mungkin akan ada penyelamatan lainnya seiring dengan perkembangan kasus ini.
***tags: #ternak #sel telur #georgia #perbudakan modern
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Indramayu, Ratusan Rumah Rusak
17 Maret 2025

Jateng Siap Sambut Kedatangan Pemudik, Ahmad Luthfi Siapkan Langkah Cepat
17 Maret 2025

Kemensos Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Sumedang
17 Maret 2025

Ledakkan Petasan di JIExpo, Sejumlah Remaja Diamankan Polisi
17 Maret 2025

Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 1.000 Meter
17 Maret 2025

FC Twente vs Feyenoord: Mees Hilgers dkk Kalah 2-6
17 Maret 2025

Kemenag Kumpulkan 55 Penyedia Layanan Konsumsi Jemaah Haji Indonesia
17 Maret 2025