Vietnam Kurangi Kementerian dan Lembaga Demi Efisiensi Anggaran, Berbeda dengan Indonesia
Vietnam berencana mengurangi satu dari lima pekerjaan di sektor publik dan memangkas miliaran dolar dari anggaran pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran negara, seperti dilaporkan oleh The Straits Times.
Rabu, 12 Februari 2025 | 23:00 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Jakarta- Vietnam berencana mengurangi satu dari lima pekerjaan di sektor publik dan memangkas miliaran dolar dari anggaran pemerintah. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengeluaran negara, seperti dilaporkan oleh The Straits Times.
Kebijakan ini sejalan dengan dorongan penghematan anggaran yang sebelumnya dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump. Rencana tersebut akan segera diajukan ke Parlemen, namun menimbulkan kekhawatiran di negara komunis seperti Vietnam, di mana bekerja untuk pemerintah biasanya dianggap sebagai pekerjaan seumur hidup.
BERITA TERKAIT:
Indonesia dan Vietnam Sepakati Penguatan Kerja Sama Budidaya Perikanan
Prabowo Subianto Sambut Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam di Istana Merdeka
Vietnam Kurangi Kementerian dan Lembaga Demi Efisiensi Anggaran, Berbeda dengan Indonesia
Ketum PSSI Nilai Timnas Indonesia Bermain Cukup Baik Meski Dikalahkan Vietnam
Timnas Indonesia Siap Berjuang Maksimal Lawan Vietnam
To Lam, pemimpin tertinggi Vietnam yang baru menjabat, menegaskan bahwa lembaga pemerintah tidak boleh menjadi "tempat berlindung" bagi pejabat yang tidak kompeten. Ia bahkan membandingkan reformasi ini dengan obat pahit yang harus diminum demi kesehatan negara.
Sebagai bagian dari reformasi ini, jumlah kementerian dan lembaga pemerintah akan dikurangi dari 30 menjadi 22. Dampaknya, banyak pegawai negeri, polisi, dan tentara yang akan kehilangan pekerjaan.
Saat ini, hampir dua juta orang bekerja di sektor publik Vietnam. Dalam lima tahun ke depan, satu dari lima pekerjaan akan dihapus. Sekitar 100.000 orang akan diberi pesangon atau ditawarkan pensiun dini, tetapi belum jelas bagaimana pengurangan skala besar ini akan dilakukan.
Salah satu pegawai yang terkena dampak adalah Thanh (nama samaran), seorang produser TV yang kehilangan pekerjaannya setelah saluran tempatnya bekerja ditutup. Kini, pria 42 tahun itu bekerja sebagai sopir taksi untuk menghidupi keluarganya.
Vietnam sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, mencapai 7,1% pada tahun 2024. Negara ini menargetkan pertumbuhan 8% pada 2025 dan ingin menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045. Namun, ada kekhawatiran bahwa pemerintahan baru Donald Trump bisa menerapkan tarif perdagangan yang merugikan Vietnam.
Pemerintah Vietnam berharap pemangkasan ini bisa menghemat hingga US$4,5 miliar dalam lima tahun ke depan. Namun, biaya pesangon dan pensiun bagi pegawai yang diberhentikan justru bisa mencapai lebih dari US$5 miliar.
***tags: #vietnam # kurangi kementerian #efisiensi anggaran
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Gubernur Jateng Minta Pertamina Selesaikan Aduan Soal BBM Tercampur Air
17 Maret 2025

Rapat Konsinyering RUU TNI di Hotel Fairmont Tuai Sorotan
17 Maret 2025

Angin Puting Beliung Terjang Dua Desa di Indramayu, Ratusan Rumah Rusak
17 Maret 2025

Jateng Siap Sambut Kedatangan Pemudik, Ahmad Luthfi Siapkan Langkah Cepat
17 Maret 2025

Kemensos Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Sumedang
17 Maret 2025

Ledakkan Petasan di JIExpo, Sejumlah Remaja Diamankan Polisi
17 Maret 2025

Gunung Semeru Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan Mencapai 1.000 Meter
17 Maret 2025

FC Twente vs Feyenoord: Mees Hilgers dkk Kalah 2-6
17 Maret 2025