404 Ekor Ternak di Banyuwangi Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Vaksinasi Serentak Digelar

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mewabah di sejumlah wilayah Jawa Timur, menyerang hampir semua jenis hewan ternak, seperti sapi dan kambing. Di Banyuwangi, sebanyak 404 ekor sapi terinfeksi PMK sejak Januari hingga Februari 2025.

Rabu, 12 Februari 2025 | 23:21 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, BanyuwangiPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mewabah di sejumlah wilayah Jawa Timur, menyerang hampir semua jenis hewan ternak, seperti sapi dan kambing. Di Banyuwangi, sebanyak 404 ekor sapi terinfeksi PMK sejak Januari hingga Februari 2025.

Untuk mencegah penyebaran virus yang dapat menular melalui droplet, sisa makanan terkontaminasi, udara, serta perantara manusia, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menggelar vaksinasi massal terhadap hewan ternak.

BERITA TERKAIT:
Dispendik Banyuwangi Apresiasi Rumah Pintar PT BSI untuk Pendidikan Anak
Festival Ngerandu Buko Kembali Semarakkan Ramadan di Banyuwangi
Orang Tua Siswi MI di Banyuwangi Korban Pembunuhan Dan Pemerkosaan Sering Didatangi Lewat Mimpi
Pemkab Banyuwangi Selidiki Pencemaran Oli di Pantai Bangsring
404 Ekor Ternak di Banyuwangi Terpapar Penyakit Mulut dan Kuku, Vaksinasi Serentak Digelar

Program vaksinasi ini dimulai di sentra peternakan kambing perah dan sapi potong di UD Karya Etawa Farm, Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. Di lokasi tersebut, sapi-sapi milik warga dikumpulkan dan diVaksin secara serempak.

"Sasaran utama vaksinasi adalah peternak sapi kecil atau perorangan, sementara industri peternakan diharapkan melaksanakan vaksinasi secara mandiri," ujar Ipuk usai memberikan Vaksin secara simbolis, Rabu (12/2/2025).

Vaksin PMK sebanyak 33.525 dosis telah tiba di Banyuwangi sejak 11 Februari 2025, didistribusikan oleh pemerintah pusat dan Pemprov Jatim. Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi akan segera memulai vaksinasi serentak. Prioritas utama adalah sapi, mengingat jumlah ternak sapi yang terjangkit PMK paling banyak.

"Kami juga siap menambah stok Vaksin dan disinfektan melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT) daerah," tambah Ipuk.

Bupati juga menegaskan bahwa PMK tidak berbahaya bagi manusia karena termasuk penyakit non-zoonosis, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi daging sapi maupun kambing.

"PMK hanya menyerang hewan ternak dan tidak bisa menular ke manusia," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga membatasi lalu lintas hewan ternak di wilayah Banyuwangi, khususnya di Pasar Ternak Glenmore dan Rogojampi, untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Menurut Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Ilham Juanda, vaksinasi 33.525 dosis akan diselesaikan dalam waktu dua minggu. Program ini diharapkan mencakup 33,19% dari total populasi sapi di Banyuwangi, yang mencapai 101.010 ekor.

"Dengan tambahan bantuan Vaksin dari pemerintah pusat dan pembelian dari APBD Banyuwangi, kami berharap cakupan vaksinasi bisa mencapai di atas 60% dari populasi sapi," ujarnya.

Selain vaksinasi, sosialisasi kepada para peternak juga dilakukan dengan memperketat biosecurity di area peternakan. Langkah-langkah tersebut meliputi disinfeksi rutin di pasar hewan dan kandang, serta pemberian vitamin dan pakan berkualitas tinggi kepada hewan ternak.

***

tags: #banyuwangi #pmk #vaksin #peternak

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI