Harga Batu Bara Anjlok, Pengusaha Didorong Efisiensi Operasional

Jika kondisi ini terus berlanjut, pengusaha batu bara di Indonesia harus mulai fokus pada efisiensi operasional guna menekan biaya produksi dan menjaga profitabilitas

Minggu, 16 Februari 2025 | 20:36 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jakarta- harga batu bara dunia terus mengalami penurunan sepanjang Februari 2025, melanjutkan tren negatif yang terjadi sejak akhir 2024. Berdasarkan data Tradingeconomics.com, harga batu bara Newcastle pada penutupan perdagangan Jumat (13/2) tercatat sebesar USD 104,75 per ton, level terendah sejak Mei 2021. Sepanjang sebulan terakhir, harga batu bara telah turun hingga 9,62 persen.

Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Gita Mahyarani, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama penurunan harga adalah peningkatan pasokan batu bara domestik di negara konsumen terbesar seperti China dan India. Selain itu, masih terdapat stok batu bara yang cukup di beberapa negara, memperparah kondisi pasar.

BERITA TERKAIT:
Kementerian ESDM Usulkan Kenaikan Tarif Royalti untuk Batu Bara dan Mineral
Harga Batu Bara Anjlok, Pengusaha Didorong Efisiensi Operasional
Truk Batu Bara di Demak Terguling di Sawah, Diduga Akibat Rem Blong
Jokowi Minta Jalan Khusus Angkutan Batu Bara di Jambi untuk Secepatnya Dikerjakan
Diduga Peras Guru SD, Oknum Jaksa Kejari Batu Bara Dicopot Kejagung

"China maupun India meningkatkan pasokan batu bara domestik mereka. Selain itu, masih tersedianya stok di beberapa negara. Sebenarnya penurunan terjadi sejak akhir tahun lalu," katanya saat dihubungi kumparan, Minggu (16/2).

Gita melanjutkan, jika kondisi harga batu bara semakin buruk, maka pengusaha batu bara di Indonesia harus membuat langkah strategis jika ingin bisnisnya tetap aman, salah satunya dengan efisiensi operasional.

"Jika kondisi ini terus berlanjut, pengusaha batu bara di Indonesia harus mulai fokus pada efisiensi operasional guna menekan biaya produksi dan menjaga profitabilitas," kata Gita, Minggu (16/2).

Selain tekanan harga, pelaku industri batu bara juga menghadapi tantangan lain, seperti kenaikan harga biodiesel di awal tahun 2025. Kebijakan mandatory biodiesel 40 persen (B40) bagi kendaraan dan alat berat di sektor pertambangan semakin menambah beban biaya operasional.

Di tengah tantangan ini, Gita berharap harga batu bara di pasar internasional segera pulih. APBI masih melakukan perhitungan terhadap tren harga sepanjang 2025, namun sementara ini diperkirakan akan tetap stagnan.

***

tags: #batu bara #pengusaha #produksi #harga

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI