Dosen UNAIR Ini Tanggapi Aksi Komdigi Bentuk Tim Perlindungan Digital Bagi Anak
Regulasi yang ketat tidak akan cukup tanpa adanya edukasi yang memadai.
Senin, 17 Februari 2025 | 04:30 WIB - Didaktika
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, Surabaya– Bagai pisau bermata dua, akses internet yang meluas membawa peluang edukatif, tetapi juga menjadi ancaman bagi perkembangan psikologis dan moral. Berangkat dari kekhawatiran ini, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) bentuk Tim Penguatan Regulasi Perlindungan Anak di Ranah Digital yang secara resmi beroperasi pada Senin (03/02/2025) lalu.
Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) UNAIR, Dr Maryamah SKom, mengungkap bahwa ancaman digital terhadap anak-anak saat ini sangat besar. “Penggunaan internet yang luas memang memiliki manfaat edukatif, tetapi bagi anak-anak yang belum matang secara emosional, dapat dengan mudah meniru perilaku negatif yang mereka temui secara online,” ujarnya.
BERITA TERKAIT:
Kedokteran FIKKIA UNAIR Lakukan Pengecekan Kesehatan Pendaki Ijen
Dosen UNAIR Paparkan Kriteria Pemilihan Hewan Kurban Sehat dan Berkualitas
Menelusuri Fenomena Komunitas Inses di Masyarakat dari Kacamata Psikologi
Elektrometri dan Perannya dalam Kesehatan dan Lingkungan
Dosen UNAIR Ini Tanggapi Aksi Komdigi Bentuk Tim Perlindungan Digital Bagi Anak
Pembentukan tim ini dinilai sebagai langkah yang tepat. Menurutnya aksi ini menanggapi status Indonesia yang terdata di National Center for Missing and Exploited Children (NCMEC), sebagai negara keempat di dunia dan kedua di ASEAN dengan penyebaran konten kasus pornografi anak terbanyak.
“Keputusan ini benar karena anak-anak sebagai generasi penerus bangsa harus dilindungi dari konten berbahaya,”tuturnya.
Teknologi kecerdasan buatan (AI) dan big data berperan penting dalam mengidentifikasi serta memblokir ancaman digital bagi anak. Saat ini, AI dapat digunakan untuk mendeteksi dan menyaring konten berbahaya secara otomatis.
“AI dapat mengenali dan menyaring konten eksplisit di media sosial, termasuk tren ‘Elsagate’ di YouTube yang semakin marak. Bahkan, mahasiswa UNAIR di bidang Data Science telah mengembangkan sistem pendeteksi konten berbahaya berbasis AI,” ungkapnya.
Saat ini, berbagai aplikasi seperti Google Safe Search, YouTube Kids, dan Apple Parental Control telah memberikan opsi penyaringan konten. Namun, efektivitasnya masih terbatas tanpa sosialisasi yang memadai kepada orang tua.
“Beberapa mahasiswa UNAIR telah mengembangkan teknologi pendeteksi konten berbahaya, tetapi riset ini belum banyak dipublikasikan. Peran pemerintah dalam mendukung riset keamanan digital sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Selain itu, regulasi yang ketat tidak akan cukup tanpa adanya edukasi yang memadai “Sebelum mengatur perlindungan anak melalui regulasi, orang tua harus dibekali dengan edukasi terkait supervisi digital. Banyak anak terekspos ke konten tidak pantas karena kurangnya pengawasan dari keluarga,” jelasnya.
Harapannya, aksi ini menjadi langkah awal menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak. Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada implementasi regulasi, keterlibatan aktif orang tua, institusi pendidikan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat anak.
“Semoga tim ini tidak hanya terbentuk sebagai simbol perlindungan, tetapi benar-benar dapat bekerja secara nyata untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan kondusif bagi anak-anak Indonesia,” pungkasnya.
***tags: #universitas airlangga #menteri komunikasi dan digital #internet
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Klasemen Leg Kedua SEA V League: Indonesia Masih di Puncak
20 Juli 2025

Liverpool Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Rekrut Hugo Ekitike
20 Juli 2025

Habib Ja’far Sebut 'Ngaji Soccer' MAS Dakwah Bil Hikmah Kreatif
20 Juli 2025

Densus 88 Tangkap Warga Terduga Teroris di Tolitoli
20 Juli 2025

Pesantren dan Kurikulum Cinta Dinilai Bisa Jadi Solusi Pembentukan Karakter Anak
20 Juli 2025

Cari berkah di Bulan Sura, Warga Desa Jambu Timur Krayahan Bubur Sura
20 Juli 2025

Heritage Colour Fun Run 2025 di Rest Area Banjaratma Brebes Berlangsung Meriah
20 Juli 2025

Sragen Dinilai Siap Jadi Rujukan Nasional
20 Juli 2025

Kalahkan Pedro Acosta, Marc Marquez Menangi Sprint Race MotoGP Ceko
20 Juli 2025

Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Sumarno: Perekonomian Meningkat
20 Juli 2025