#KaburAjaDulu Masih Tren di Indonesia, Bintang Purnomo: Dilihat Dulu Targetnya

Berbeda dengan di Jepang yang persyaratan kerjanya tidak serumit di Indonesia seperti cukup mengambil ujian keahlian sesuai dengan bidang dan bahasa. 

Senin, 17 Februari 2025 | 11:12 WIB - Ragam
Penulis: Rahardian Haikal Rakhman . Editor: Rahardian

KUASAKATACOM, Semarang - Beberapa hari yang lalu hingga saat ini, tren hastag #KaburAjaDulu masih menjadi populer di Indonesia. Hastag itu muncul dikarenakan para pemuda melihat kondisi Indonesia sekarang tidak baik-baik saja. Akibatnya, sebagian warga Indonesia, terutama anak muda memilih untuk pergi dan bekerja di luar negeri untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun meskipun begitu, hastag #KaburAjaDulu masih menuai pro dan kontra dari sebagian orang karena hastag ini ditargetkan kepada siapa.

Salah satunya, Bintang Purnomo Aji, pria yang sudah bekerja di Jepang hampir 2 tahun di Perusahaan pertanian, Oone Michishita Nougyou Ltd di bidang lobak putih dan akar pohon gobo ini lumayan mengikuti isu tersebut yang sedang hangat ini. Ia menjelaskan bahwa hastag #KaburAjaDulu perlu ditentukan sasarannya terlebih dahulu mengarah kepada siapa. 

BERITA TERKAIT:
Kebakaran Hutan Terparah dalam 50 Tahun di Jepang Berhasil Dikendalikan, Satu Orang Tewas
SBY Optimistis Kepemimpinan Prabowo Mampu Menjaga Demokrasi Indonesia
Shirakawa-go: Desa Bersalju dengan Rumah Tradisional Gassho-zukuri
Lulus dari SMKN Jateng, 18 Alumni Direkrut Perusahaan Jepang dan Nyambi Kuliah
Iyus, Orang Indonesia Pertama yang Jadi Sopir Bus di Jepang

"Jika ditanya setuju atau tidak setuju dengan hastag ini. Kita masih melihat plus dan minusnya. Maksudnya hastag ini mengarah kemana dulu. Apakah mengarah ke supaya anak-anak muda pergi ke luar negeri dengan artian berpindah kewarganegaraan. Jika seperti itu saya tidak setuju. Tapi jika sekedar bekerja di luar negeri. Saya setuju-setuju saja," ujar pria asal Klaten, Jawa Tengah ini saat dihubungi tim liputan kuasakata.com pada Senin (17/02/2025).


Diketahui hastag ini muncul dikarenakan pemerintah dinilai kurang kompeten dalam menangani isu ini sehingga dibiarkan begitu saja. Tidak hanya itu, bahkan isu-isu sebelumnya seperti LPG 3kg dan efisiensi anggaran belum dapat diselesaikan secara optimal. Akibatnya, banyak anak muda di Indonesia yang marah dan membuat hastag #KaburAjaDulu tersebut muncul. Namun menurut Bintang, masalah-masalah yang terjadi saat ini, terutama #KaburAjaDulu dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. 

"Tapi kalau menurut saya, kalau dilihat dari berbagai macam sudut pandang, kita bisa lihat dari salahnya pemerintah juga ada, salahnya pemuda juga ada intinya seperti itu. Kalau salah dari pemerintah, misal kita lihat pemerintah dengan kebijakan yang seperti itu tapi tidak ada tanggungjawabnya dalam artian menjelaskan ke masyarakat, minimal sosialisasi. Setelah itu, ada isu yang seperti ini, pemerintah tidak gerak cepat menjawab isu tersebut di masyarakat," jelasnya.  


Selanjutnya, sebagian warga Indonesia yang memilih untuk bekerja di luar negeri, salah satunya Jepang dikarenakan cukup sulit mencari pekerjaan di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh sistem regulasi yang sulit terutama untuk anak-anak muda yang pendidikannya hanya sampai tamat SMA. Selain itu ditambah syarat dan ketentuan yang menyulitkan. Berbeda dengan di Jepang yang persyaratan kerjanya tidak serumit di Indonesia seperti cukup mengambil ujian keahlian sesuai dengan bidang dan bahasa. 

Ia mengungkapkan kembali,jika melihat kondisi Indonesia saat ini, ia lebih memilih tinggal dan bekerja lebih lama di Negeri Sakura tersebut 

"Kalau melihat situasi Indonesia saat ini. Kalau ditanya 'bagaimana jika kerja lebih lama lagi di Jepang setelah melihat kondisi Indonesia yang seperti itu?' Jawabannya 'iya.' Karena saya rasa tidak bisa melihat peluang lagi di Indonesia dalam artian secara normal. Maksudnya kerja ikut orang jadi karyawan tidak bisa di Indonesia, kecuali kita mempunyai modal yang cukup, ilmu yang mumpuni, kita bisa membuat bisnis di Indonesia. Jadi kalau mau kerja di Indonesia, bahkan harus punya kemampuan yang lebih baik daripada kerja di Jepang," ungkapnya lagi.


Ia berharap dengan adanya masalah yang terjadi di Indonesia saat ini, terutama para pemuda yang menyebarkan hastag #KaburAjaDulu, pemerintah lebih memperhatikan masyarakatnya.

"Saya berharap berharap pemerintah dapat memperhatikan masyarakatnya dalam artian lebih transparan dan jalur komunikasinya itu jelas terutama dalam memberikan kebijakan. Misalkan, saat pemerintah memberikan kebijakan, ada penjelasan dari dari sumber yang jelas dan satu pintu saja seperti melalui Staf Khusus Presiden atau Kepala Pemberitaan Presiden atau Jubir Presiden. Jadi, kita sebagai rakyat biasa juga jelas sehingga saat ingin bertanya tahu arahnya. Jadi, kita tidak mendapatkan informasi yang simpang-siur," pungkasnya.    
    


 

***

tags: #jepang #pemerintah #kaburajadulu

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI