Festival Jenang Meriahkan HUT ke-280 Kota Solo, Warga Antusias Berburu 10.000 Porsi Jenang

KUASAKTACOM, Solo- Koridor Ngarsopuro di Solo terlihat ramai dipenuhi warga yang antusias berburu jenang untuk merayakan HUT ke-280 Kota Solo. Sebanyak 10 ribu porsi jenang berbagai jenis disiapkan untuk acara ini.

Pantauan detikJateng menunjukkan bahwa warga sudah mulai memadati lokasi sejak pagi, mulai dari sisi selatan hingga utara. Setelah kedatangan Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, dan rombongan, warga pun segera mengerubungi area untuk mendapatkan jenang.

BERITA TERKAIT:
Festival Jenang Meriahkan HUT ke-280 Kota Solo, Warga Antusias Berburu 10.000 Porsi Jenang
Festival Jenang Bakal Warnai Kemeriahan HUT Kota Surakarta

Nasywa (20), salah satu warga yang hadir, mengungkapkan bahwa ia datang sejak pukul 08.00 WIB dan menyempatkan diri untuk melihat-lihat jenang yang disajikan sebelum memulai berburu. Jenang pati dan mutiara menjadi salah satu yang menarik perhatian Nasywa.

"Rame, setiap tahun pasti ke sini, saya tadi sampai pukul 08.00 WIB, kan katanya mulai pukul 08.30 WIB, ini lihat-lihat dulu sebelum berburu," kata Nasywa saat ditemui di Ngarsopuro, Solo, Senin (17/2/2025).

Festival Jenang kali ini menyajikan 17 jenis jenang Nusantara yang bisa dinikmati pengunjung, mulai dari jenang Sumsum, ketan hitam, bubur lemu, hingga jenang Bali. Tema yang diangkat adalah "Mustika Jenang Nusantara," terinspirasi dari buku berjudul Mustika Rasa, yang mendokumentasikan resep masakan Nusantara.

"Di tahun ini ada jenang Bali yang ikut tampil dan memeriahkan Festival Jenang. Mengapa jenang? Karena dulu perpindahan Keraton Solo dari Kartasura ke Solo ada arak-arakan 17 jenis jenang. Jadi 17 jenang ini menjadi inspirasi untuk festival ini," terangnya.

Heru Mataya, Direktur Artistik Festival Jenang Nusantara, menjelaskan bahwa festival ini sudah digelar sebanyak 14 kali dan melibatkan 60 kelompok PKK Kecamatan, komunitas, asosiasi, serta perhimpunan dalam pembuatan berbagai jenis jenang.

Acara ini tidak hanya meriah dengan sajian jenang tetapi juga mencerminkan kekayaan kuliner tradisional yang ada di Indonesia.