Review Berebut Jenazah, Konflik Keluarga Yang Judulnya Horor

Meski sebagian besar hadir dalam bentuk kilas balik, Adhisty Zara mampu menghidupkan karakter Naomi dengan sangat baik. Sementara itu, chemistry antara pemeran kedua orang tuanya terasa begitu kuat

Selasa, 18 Februari 2025 | 12:33 WIB - Berita
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Jepara- Film Berebut Jenazah (2025) hadir sebagai Drama keluarga yang menyentuh, menggambarkan realitas sosial yang sering terjadi di masyarakat Indonesia. Dibintangi oleh Adhisty Zara, film ini membawa penonton ke dalam konflik batin yang kompleks dan sarat emosi. Dengan latar belakang perbedaan agama dalam sebuah keluarga, film ini menjadi cerminan nyata dari pentingnya toleransi dan komunikasi dalam menghadapi keberagaman.

Namun, sebelum perilisannya, banyak perdebatan muncul terkait judul film ini. Setelah trailer-nya dirilis melalui akun X @CenayangFilm, beberapa netizen mengungkapkan bahwa mereka awalnya mengira film ini bergenre horor.

BERITA TERKAIT:
Sinopsis “Mungkin Kita Perlu Waktu” Tayang 15 Mei, Suguhkan Potret Keluarga dan Luka yang Tak Terucap
Review Berebut Jenazah, Konflik Keluarga Yang Judulnya Horor
Drakor Hospital Playlist: Humanisme Rumah Sakit

"Judulnya bikin penasaran, tapi ternyata isinya beda jauh dari yang saya bayangkan!" tulis salah satu netizen.

"Saya pikir ini film horor, ternyata Drama keluarga yang bikin nangis," sahut yang lain.

Terlepas dari perdebatan soal judulnya, film produksi Falcon Pictures ini tetap menjadi perhatian publik berkat premis yang kuat dan kualitas akting para pemerannya. Kisahnya diadaptasi dari cerpen karya Feby Indriani yang terdapat dalam kumpulan cerita Memburu Muhammad.

Sinopsis Singkat
Naomi (Adhisty Zara) meninggal secara mendadak, namun kematiannya justru memicu konflik antara kedua orang tuanya yang telah lama bercerai. Ayahnya, seorang Muslim, ingin memakamkannya sesuai dengan ajaran Islam, sementara ibunya yang beragama Buddha ingin menghormati tradisi keluarganya sendiri. Perdebatan ini meluas hingga ke lingkungan sekitar, memperlihatkan bagaimana perbedaan keyakinan dapat menjadi sumber konflik jika tidak disikapi dengan bijak.

Akting yang Kuat dan Menggugah
Meski sebagian besar hadir dalam bentuk kilas balik, Adhisty Zara mampu menghidupkan karakter Naomi dengan sangat baik. Sementara itu, chemistry antara pemeran kedua orang tuanya terasa begitu kuat, menghadirkan dinamika keluarga yang emosional dan menyentuh hati. Junior Roberts, yang berperan sebagai kekasih Naomi, juga memberikan kedalaman emosional tambahan pada alur cerita.

Pesan Sosial yang Mendalam
Lebih dari sekadar Drama keluarga, Berebut Jenazah menggambarkan isu sosial yang sangat relevan, terutama dalam konteks keberagaman agama di Indonesia. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan betapa pentingnya komunikasi dan saling menghormati dalam menghadapi perbedaan keyakinan.

Sinematografi dan Musik yang Menyentuh
Dukungan sinematografi yang apik membuat setiap adegan terasa semakin mendalam. Selain itu, aransemen ulang lagu Benci untuk Mencinta dari Naif dalam bahasa Jepang semakin memperkuat kesan dramatis dalam film ini, menjadikannya semakin emosional.

***

tags: #drama #horor #review film # adhisty zara #berebut jenazah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI