Kasus DBD di Tulungagung Meningkat, Empat Anak Meninggal Dunia

Gerakan PSN terbukti paling ampuh. Sebelum Lebaran tahun lalu, PSN massal berhasil menurunkan angka DBD hingga 75 persen

Jumat, 21 Februari 2025 | 17:50 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Tulungagung Ratusan warga di Tulungagung terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam 1,5 bulan terakhir, dengan empat anak dilaporkan Meninggal Dunia. Hingga 21 Februari 2025, Dinas Kesehatan Tulungagung mencatat 198 kasus DBD, dengan korban jiwa terdiri dari tiga anak dan satu balita.

Kasus kematian tersebar di tiga kecamatan, yaitu dua dari Kecamatan Pakel, satu dari Kecamatan Sumbergempol, dan satu dari Kecamatan Kedungwaru. Pasien terakhir yang meninggal adalah seorang siswi kelas 5 SD di Ketanon, Kedungwaru.

BERITA TERKAIT:
Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Handphone di Tulungagung
Sesosok Mayat Bayi Ditemukan di Pinggir Sungai Brantas Ngantru
Polisi Tangkap Pelaku Penganiayaan yang Mengakibatkan Korban Luka Berat di Tulungagung
Seorang Calon Jemaah Haji asal Tulungagung Wafat di Surabaya
Gudang Rumah Dinas Kepala Kantor Pos Tulungagung Terbakar Saat Penghuni Tertidur

Tren Kasus DBD Mengkhawatirkan
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, mengungkapkan bahwa meskipun jumlah kasus mulai menurun, tingginya angka kematian membuat situasi semakin buruk. Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kematian akibat DBD meningkat signifikan.

Pada 2023, tercatat 206 kasus dengan tiga korban Meninggal Dunia. Sementara itu, pada 2024 terjadi lonjakan drastis hingga 1.440 kasus dengan 17 korban Meninggal Dunia. Di awal 2025, jumlah kematian sudah mencapai empat orang hanya dalam waktu dua bulan, sehingga dikhawatirkan akan terus bertambah.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Untuk menekan penyebaran DBD, Dinas Kesehatan telah melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan fogging di lokasi yang ditemukan banyak jentik nyamuk, seperti sekolah dan rumah korban. Namun, Desi menekankan bahwa fogging hanya solusi akhir, sedangkan langkah pencegahan paling efektif adalah melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur).

"Gerakan PSN terbukti paling ampuh. Sebelum Lebaran tahun lalu, PSN massal berhasil menurunkan angka DBD hingga 75 persen," jelas Desi.

Dinas Kesehatan juga mendorong para kepala desa dan pemangku kebijakan untuk menggalakkan PSN secara massal. Pemerintah daerah telah mengeluarkan surat edaran Sekda Tulungagung untuk mengajak seluruh masyarakat berpartisipasi aktif dalam pencegahan DBD.

Dengan meningkatnya kasus setiap tahun, langkah cepat dan kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan untuk mengendalikan wabah ini serta mencegah bertambahnya korban jiwa.

***

tags: #tulungagung #dbd #meninggal dunia

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI