Mewujudkan Impian Belajar ke Luar Negeri: Perjalanan dan Persiapan IISMA

Ada banyak tahapan yang harus dilewati dan persiapan yang matang agar bisa lolos seleksi.

Sabtu, 22 Februari 2025 | 09:02 WIB - Didaktika
Penulis: - . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Semarang – Banyak mahasiswa yang bercita-cita untuk merasakan pengalaman belajar di luar negeri. Bagi sebagian besar dari mereka, kesempatan ini bukan hanya tentang menuntut ilmu, tetapi juga membuka wawasan, membangun koneksi global, serta mengalami budaya baru secara langsung. 

Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang memiliki impian tersebut adalah Fernolivia Candradiva, mahasiswi Bahasa Asing Terapan angkatan 2021 dengan konsentrasi Bahasa Inggris.  

BERITA TERKAIT:
Mewujudkan Impian Belajar ke Luar Negeri: Perjalanan dan Persiapan IISMA

Fern pertama kali mengetahui program Indonesian International Students Mobility Awards (IISMA) dari sosialisasi yang diadakan di kampus pada tahun 2022 dan awal 2023. IISMA sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Kampus Merdeka, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar selama satu semester di universitas ternama di luar negeri dengan beasiswa non-degree. 

Inspirasi Fern untuk mengikuti program ini semakin kuat setelah mengetahui bahwa ada awardee dari program studinya yang berhasil berangkat ke Inggris (UK) melalui IISMA.  Fern sangat tertarik dengan program IISMA karena ia ingin mendapatkan pengalaman belajar di luar negeri. Baginya, kesempatan ini adalah sesuatu yang sangat berharga. 
 
"The idea of learning beyond my border itu bakal jadi lifetime experience banget menurutku, plus it’s mostly fully funded ya. Ada juga yang partial sih, but to be honest, I won’t be able to afford the tuition fee myself dan belum se fortunate itu untuk self-funding," ungkapnya.  

Mengikuti program IISMA bukanlah hal yang mudah. Ada banyak tahapan yang harus dilewati dan persiapan yang matang agar bisa lolos seleksi. Beberapa hal utama yang dipersiapkan Fern selama berbulan-bulan adalah Essay, Setiap batch IISMA memiliki 1-2 pertanyaan essay yang berbeda. 

Fern melakukan riset mendalam dengan membaca referensi dari awardee sebelumnya. Bahkan sebelum pertanyaan resmi dirilis di situs IISMA, ia sudah mempersiapkan jawabannya lalu English Proficiency Test (EPT) IISMA memiliki standar tertentu terkait tes kemampuan bahasa Inggris. 

Setiap kampus mitra IISMA menerima jenis tes yang berbeda, seperti IELTS, TOEFL iBT, Duolingo, atau TOEIC. Fern terlebih dahulu mempelajari profil kampus yang ia tuju untuk memastikan jenis EPT yang diterima serta skor minimal yang dibutuhkan sebelum memilih dan mempersiapkan diri untuk ujian tersebut Mental dan Motivasi– Selain persiapan akademik, Fern juga menyiapkan mentalnya untuk menghadapi tantangan dalam proses seleksi IISMA

Mulai dari persaingan yang ketat hingga menghadapi ketidakpastian dalam seleksi, semuanya membutuhkan ketahanan mental yang kuat.

***

tags: #indonesian international students mobility awards #iisma

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI