Kemenag Gandeng Perpusnas dalam Pengembangan Perpustakaan Masjid

Perpustakaan masjid yang menerima bantuan buku tersebut akan menerima pembinaan lebih lanjut.

Sabtu, 22 Februari 2025 | 18:00 WIB - Ragam
Penulis: Hafifah Nurchasanah . Editor: Fauzi

KUASAKATACOM, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) dan perpustakaan Nasional (Perpusnas) terus bekerja sama dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan masjid. Kerja sama itu mencakup program bantuan buku, magang, sertifikasi, uji kompetensi, serta dukungan terhadap akreditasi perpustakaan masjid.

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, mengungkapkan pentingnya kerja sama dengan Perpusnas dalam pengembangan perpustakaan masjid.

BERITA TERKAIT:
Hampir 4.000 Peserta Ikuti Seleksi Wawancara Beasiswa Kemenag
Tafsir Al Quran Kemenag Diharapkan Jadi Warisan Keilmuan
LSP Diminta Tingkatkan Profesionalisme Guru Al Quran
PKUB Kemenag Perkuat Kohesi Umat dengan Festival Kerukunan
Kemenag Luncurkan Gerakan Sadar Pencatatan Nikah untuk Lindungi Hak Sipil Keluarga

“Kami menjalankan program pembinaan dan penghargaan bagi penggiat literasi termasuk pengelola perpustakaan masjid dengan melibatkan Perpusnas. Selain itu, kami juga mengembangkan platform ELIPSKI, yang menyediakan buku serta naskah khotbah digital, dan diharapkan dapat terintegrasi dengan Perpusnas. Dengan begitu, platform ini dapat diakses lebih luas untuk mendukung peningkatan literasi umat,” ujar Arsad dalam Audiensi dengan Perpusnas di Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Ia juga menjelaskan pentingnya tata kelola perpustakaan masjid yang sesuai dengan regulasi dan standar nasional dari Perpusnas agar lebih profesional. “Kami berharap perpustakaan masjid dapat berkembang dengan baik di masyarakat sesuai standar yang ada,” tambahnya.

Kepala Pusat Pengembangan perpustakaan Umum dan Khusus Perpusnas, Nani Suryani mengatakan, pihaknya siap memperkuat kerja sama dengan Kemenag melalui berbagai program strategis.

“Kami sudah memiliki MoU dan PKS dengan Kemenag yang memungkinkan sinkronisasi data dan koleksi ELIPSKI dengan perpustakaan masjid secara lebih optimal dan pelatihan pengelolaan perpustakaan masjid,” jelasnya.

Sebagai bagian dari penguatan perpustakaan masjid, Perpusnas akan menyalurkan bantuan 1.000 judul buku kepada 1.608 masjid yang telah direkomendasikan oleh Dinas perpustakaan dan Arsip Daerah seluruh provinsi di Indonesia.

perpustakaan masjid yang menerima bantuan buku tersebut akan menerima pembinaan lebih lanjut. Oleh karenanya menurut kami, mereka ini nantinya yang harus didampingi akreditasinya," pungkas dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk meningkatkan akreditasi perpustakaan masjid, pihaknya tengah merevisi instrumen akreditasi perpustakaan, termasuk perpustakaan khusus seperti perpustakaan rumah ibadah.

“Nanti akan ada penilaian akreditasi yang tidak hanya berdasarkan luas bangunan dan banyaknya jumlah koleksi, tetapi juga bagaimana kualitas dari perpustakaan tersebut seperti kapasitas pengelola, inovasi program, dan efektivitas layanan perpustakaan,” kata Nani.

Nani menambahkan, sebagai bagian dari penguatan kapasitas pustakawan, Perpusnas juga akan menggelar pembinaan di empat wilayah pada tahun ini. Program ini akan diikuti pustakawan masjid dalam bentuk workshop dan pendampingan.

Penguatan Peran PLKI

Kemenag juga menggandeng Perpusnas dalam memperkuat tata kelola Pusat Literasi Keagamaan Islam (PLKI) di Ciawi, Bogor. Kolaborasi itu dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan dan pengembangan koleksi literasi keagamaan. Salah satu fokus utama adalah khazanah Nusantara, termasuk naskah-naskah kuno, agar dapat diakses oleh masyarakat luas.

“PLKI diharapkan menjadi pusat pengelolaan literasi keagamaan, terutama terkait naskah-naskah kuno Nusantara. Kami juga akan terus memperkaya koleksi agar lebih banyak tersedia bagi masyarakat,” ujar Arsad.

Saat ini, Kemenag masih menghadapi keterbatasan tenaga kepustakaan yang memadai di lingkungan perpustakaan masjid dan PLKI. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Perpusnas diharapkan dapat mendukung pelatihan dan sertifikasi tenaga pustakawan. "Jika ada kesempatan, kami akan berupaya menghadirkan tenaga kepustakaan yang lebih fungsional,” tambah Arsad.

Arsad menyebut, selain mencetak Al-Qur’an dan buku keagamaan, PLKI juga berperan dalam memperluas akses literasi masyarakat. "Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam penyusunan norma, standar, dan prosedur pengelolaan perpustakaan di PLKI agar berkembang sesuai standar nasional," jelasnya.

Hadir dalam pertemuan tersebut, para pejabat Eselon III di lingkungan Direktorat Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, beserta pejabat fungsional dan staf.

***

tags: #kemenag #masjid #perpustakaan

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI