Penguatan Rupiah Didukung Optimisme Pasar Asia dan Kebijakan The Fed

Penguatan mata uang Asia terjadi karena adanya keyakinan pasar terhadap langkah pemerintah Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang lebih longgar,

Kamis, 06 Maret 2025 | 17:30 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, JAKARTA- Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menyatakan bahwa apresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS didorong oleh optimisme pasar keuangan Asia terhadap kebijakan pelonggaran ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Tiongkok.

"penguatan mata uang Asia terjadi karena adanya keyakinan pasar terhadap langkah pemerintah Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan yang lebih longgar," ujar Josua kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

BERITA TERKAIT:
Penguatan Rupiah Didukung Optimisme Pasar Asia dan Kebijakan The Fed
Puluhan Petugas Rutan Salatiga Ikuti FMD di Dieng

Selain itu, penguatan mata uang di kawasan Asia juga didorong oleh ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh The Fed.

Penurunan imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 1-2 basis points (bps) pada Rabu (6/3) turut memperkuat sentimen positif terhadap Rupiah. Volume perdagangan obligasi pemerintah tercatat meningkat menjadi Rp33,78 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan volume perdagangan pada Selasa (4/3) yang sebesar Rp22,27 triliun.

Meskipun demikian, kepemilikan asing dalam obligasi berdenominasi Rupiah mengalami penurunan sebesar Rp2,27 triliun, menjadi Rp886 triliun atau sekitar 14,32 persen dari total. Yield SBN untuk tenor 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing tercatat sebesar 6,62 persen, 6,86 persen, 7,01 persen, dan 7,01 persen.

Josua memperkirakan Rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.225 – Rp16.350 per dolar AS sepanjang hari ini. Pada pembukaan perdagangan Kamis pagi, nilai tukar Rupiah menguat 17 poin atau sekitar 0,10 persen ke posisi Rp16.296 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.313 per dolar AS.

***

tags: #penguatan #mata uang indonesia #rupiah #tiongkok

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI