IHSG Terperosok ke Zona Merah, Rupiah Melemah Dihantam Dolar AS

Sementara itu, bursa saham di kawasan Asia menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei 225 di Jepang berhasil mencatat kenaikan sebesar 143,69 poin (0,39 persen) ke level 37.030.

Senin, 10 Maret 2025 | 16:29 WIB - Ekonomi
Penulis: Wisanggeni . Editor: Wis

KUASAKATACOM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan sentimen negatif, tergelincir ke zona merah pada awal perdagangan Senin (10/3). IHSG dibuka melemah 8 poin atau 0,12 persen, berada di level 6.627,99.

Tekanan juga dirasakan oleh nilai tukar Rupiah. Mata uang Garuda ini terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08:58 WIB, Rupiah berada di posisi Rp 16.294 per dolar AS, atau turun 45 poin (0,28 persen).

BERITA TERKAIT:
IHSG Terperosok ke Zona Merah, Rupiah Melemah Dihantam Dolar AS
Perilaku Investor "Hybrid" di Pasar Modal
Nilai Tukar Rupiah dan IHSG Pagi ini Melemah
IHSG Pagi ini Dibuka Terkoreksi 7 Poin
Pembukaan IHSG Ditutup Menghijau

Pergerakan Bursa Asia Bervariasi

Sementara itu, bursa Saham di kawasan Asia menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks Nikkei 225 di Jepang berhasil mencatat kenaikan sebesar 143,69 poin (0,39 persen) ke level 37.030.

Namun, sentimen negatif menghantui bursa Saham lainnya. Indeks Hang Seng di Hong Kong mengalami penurunan 105,22 poin (0,43 persen) ke level 24.129. Indeks SSE Composite di China juga terkoreksi 8,56 poin (0,25 persen) ke level 3.363. Senada, Indeks Straits Times di Singapura melemah 7,19 poin (0,18 persen) ke level 3.907.

Ringkasan Kondisi Pasar:

IHSG:

Dibuka melemah 8 poin (0,12 persen) ke level 6.627,99.

Rupiah:

Melemah terhadap dolar AS, berada di Rp 16.294 (turun 45 poin atau 0,28 persen).

Bursa Asia:

Nikkei 225 (Jepang) naik.

Hang Seng (Hong Kong), SSE Composite (China), dan Straits Times (Singapura) turun.

Analisis:

Pergerakan IHSG yang melemah dan pelemahan Rupiah terhadap dolar AS mengindikasikan tekanan yang sedang dihadapi pasar keuangan Indonesia. Faktor-faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga global dan kondisi ekonomi global turut mempengaruhi sentimen pasar. Pergerakan bursa Asia yang bervariasi juga mencerminkan ketidakpastian yang masih membayangi investor.

***

tags: #saham #amerika serikat #market #rupiah

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI