Ratusan Ribu Warga Serbia Turun ke Jalan, Protes Presiden Vucic atas Dugaan Korupsi
Kami ingin negara yang normal, negara hukum tanpa korupsi, kebohongan, tekanan media, dan persekusi,"
Selasa, 18 Maret 2025 | 04:21 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, BEOGRAD – Lebih dari 100.000 orang turun ke jalan di ibu kota Serbia, Beograd, pada Sabtu (15/3/2025) untuk memprotes pemerintahan Presiden Aleksandar Vucic yang dituduh korup dan lalai dalam pembangunan infrastruktur.
Demonstrasi ini didominasi oleh mahasiswa, kaum pekerja, guru, dan petani, yang bersatu menuntut transparansi serta akuntabilitas pemerintah.
BERITA TERKAIT:
Usut Kasus Dugaan Korupsi Jual Beli Gas, KPK Panggil Dua Saksi
KPK Periksa Dua Mantan Direktur LPEI Terkait Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit
Baznas Bantah Soal Korupsi Uang Zakat Sebesar Rp11,7 Triliun
Terkena Skandal Korupsi, Marine Le Pen Dilarang Mencalonkan Diri sebagai Presiden Prancis
Ratusan Ribu Warga Serbia Turun ke Jalan, Protes Presiden Vucic atas Dugaan Korupsi
"Kami tidak akan membiarkan Anda merampas kebebasan kami!" seru seorang mahasiswa dalam orasi.
Mahasiswa dan Veteran Militer Bersatu
Aksi ini semakin besar ketika veteran militer elite berbaret marun dan kelompok pengendara motor bergabung dalam long march menuju gedung parlemen dan Slavija Square.
Mahasiswa bahkan membentuk tim keamanan sendiri dengan rompi kuning bercahaya untuk menjaga jarak antara pengunjuk rasa dan polisi.
"Kami ingin negara yang normal, negara hukum tanpa korupsi, kebohongan, tekanan media, dan persekusi," ujar Aleksa Cvetanovic (23), mahasiswa yang telah ikut aksi sejak Desember.
Pemicunya: Runtuhnya Atap Stasiun Novi Sad
Protes ini merupakan puncak dari aksi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Kemarahan warga memuncak setelah atap stasiun kereta api di Novi Sad runtuh dan menewaskan 15 orang.
Insiden ini memicu tuduhan bahwa pemerintahan Vucic telah lalai dan melakukan korupsi dalam proyek pembangunan. Mahasiswa menuntut pembukaan dokumen terkait tragedi ini serta pengadilan bagi pejabat yang bertanggung jawab.
Namun, pemerintah membantah semua tuduhan dan justru menuduh badan intelijen Barat sebagai dalang di balik aksi protes ini.
Kericuhan dan Penangkapan
Walau sebagian besar aksi berlangsung damai, sejumlah insiden tetap terjadi:
Sebuah mobil menabrak pengunjuk rasa, melukai tiga orang.
Seorang mahasiswa dan dosen universitas diserang oleh kelompok tak dikenal.
13 orang ditangkap, termasuk tiga pria yang menyerang traktor milik petani pendukung Vucic.
Sementara itu, jaksa telah mendakwa 13 orang terkait insiden stasiun Novi Sad.
Gelombang Pengunduran Diri Pejabat Pemerintah
Di tengah meningkatnya tekanan publik, Perdana Menteri Milos Vucevic dan dua menteri telah mengundurkan diri. Gelombang protes ini semakin mengguncang stabilitas politik Serbia.
Demonstrasi yang semakin membesar menandakan krisis politik yang mendalam di negara tersebut. Apakah Vucic mampu bertahan atau ini menjadi awal dari perubahan besar bagi Serbia?
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Bima Perkasa Sukses Lakukan Revans Terhadap Satya Wacana
15 Mei 2025

Polisi Pastikan Tak Ada Pungutan Liar di Kawasan Industri Candi Semarang
15 Mei 2025

Mensos Kunjungi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat di Pasuruan
15 Mei 2025

Hansi Flick Bantah Soal Tanda Tangan Kontrak Baru dengan Barcelona
15 Mei 2025

Atletico Siap Jual Angel Correa di Bursa Transfer Musim Panas
15 Mei 2025

Cristiano Ronaldo Junior Dipantau Pembandu Bakat Tim Besar Eropa
15 Mei 2025

Liverpool Kemungkinan akan Rekrut Florian Wirtz
15 Mei 2025

Sumarno: Sinergi Pemprov Jateng dan Media untuk Informasi yang Berkualitas
15 Mei 2025