BAZNAS Gelar Ngaji Ekspor Produk Digital untuk Santri Ponpes Nihadlul Qulub
Kegiatan ini diikuti oleh santri senior dan lulusan SLTA dari keluarga kurang mampu.
Selasa, 18 Maret 2025 | 17:01 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Pemalang - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui pelatihan Digital Marketing Santripreneur terus berupaya membekali santri dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Kali ini, Baznas menggelar Ngaji Milenial Ramadhan 1446 H: Mastering Canva untuk Ekspor Produk Digital via Amazon di Pesantren Nihadlul Qulub, Moga, Pemalang, Jawa Tengah, Senin (17/3/2024).
Kegiatan ini diikuti oleh santri senior dan lulusan SLTA dari keluarga kurang mampu, dengan materi utama berupa pelatihan desain menggunakan Canva serta strategi ekspor produk digital melalui Amazon dan Redbubble. Selain itu, para peserta juga mendapatkan bimbingan mental berbasis kajian diri melalui buku Teknologi Ruh serta kajian Fiqh, Sirah Nabawiyah, khatmil Qur’an, dan dzikir jalbur-rizq istighatsah waqiah.
BERITA TERKAIT:
KemenPPPA Gandeng Baznas Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan
Program BMD Bantu Pelaku UMKM Tingkatkan Pendapatan
BAZNAS Berikan Kesehatan Mata dan Vaksinasi Influenza Gratis bagi Mustahik
Perolehan Zakat Capai Rp36,07 Miliar, Baznas Jateng Dorong Sinergi dengan Program Pemprov
Meneteri Agama akan Bentuk Lembaga Pengelolaan Dana Umat
Hingga saat ini, program Pelatihan Digital Marketing Santripreneur telah dilaksanakan sebanyak 6 Batch menyasar kepada sekitar 180 mustahik yang tersebar di 4 Provinsi seluruh Indonesia.
Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI M. Imdadun Rahmat menegaskan pentingnya pembekalan keterampilan ekonomi bagi santri dalam meningkatkan kemandirian, daya saing, dan kontribusi mereka pada masyarakat.
"Baznas berkomitmen untuk terus mendorong program pemberdayaan yang berkelanjutan bagi santri. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan generasi muda yang tidak hanya kuat secara spiritual, tetapi juga mandiri secara ekonomi," ujar Imdadun.
Ia juga menyoroti bahwa keterampilan digital sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
"Di era digital, santri harus memiliki bekal yang memungkinkan mereka bersaing, baik di pasar domestik maupun global. Program ini memberi kesempatan bagi santri untuk belajar keterampilan ekspor produk digital, yang dapat menjadi sumber pendapatan jangka panjang," tambahnya.
Selain itu, menurut Imdadun, penguasaan teknologi akan menjadi aset penting bagi santri dalam membangun kemandirian.
"Kami ingin memastikan bahwa santri memiliki akses terhadap teknologi dan keahlian yang bisa membantu mereka membuka peluang baru di dunia kerja maupun wirausaha," ungkap Imdadun.
Lebih lanjut, ia menekankan program ini tidak hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga pembentukan karakter dan mental santri.
"Kami berharap model pelatihan ini bisa direplikasi di pesantren lain, sehingga lebih banyak santri yang bisa mendapatkan manfaat dan mampu menciptakan peluang ekonomi bagi diri mereka sendiri," ucap Imdadun.
Sementara itu, Pengasuh Pesantren Nihadlul Qulub, Ali Sobirin El-Muannatsy, menyampaikan program ini merupakan bagian dari visi pesantren dalam membangun santri yang tidak hanya kuat dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan praktis untuk masa depan.
"Kami melihat bahwa tantangan utama dalam pemberdayaan santri bukan hanya keterampilan teknis, tetapi juga perubahan mindset. Oleh karena itu, kegiatan ini dirancang untuk membantu mereka keluar dari ketakutan dan keterbatasan," ujar Ali Sobirin.
Menurutnya, santri yang memiliki keahlian digital akan lebih siap menghadapi perubahan zaman. Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya fokus pada ekspor produk digital, tetapi juga pemasaran dalam negeri.
"Skill digital marketing hanyalah salah satu media yang dipilih untuk membangun keberanian santri agar mereka menjadi kuat dan merdeka secara finansial. Selain ekspor produk digital, kami juga membekali santri dengan strategi pemasaran produk fisik di pasar lokal. Ini penting agar mereka memiliki lebih banyak opsi dalam membangun usaha," jelasnya.
Dengan adanya program ini, diharapkan santri tidak hanya memperoleh ilmu agama, tetapi juga keterampilan yang dapat membantu mereka mandiri secara ekonomi.
"Terima kasih kepada Baznas RI atas bantuan program santripreneur ini, melalui program ini, kami berharap santri tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga mampu menciptakan peluang bagi orang lain," tutup Ali Sobirin.
Melalui Ngaji Ekspor Produk Digital ini, Baznas dan Pesantren Nihadlul Qulub berupaya memberikan solusi konkret dalam menghadapi tantangan ekonomi di era digital. Dengan keterampilan yang diperoleh, para santri diharapkan dapat lebih siap dalam membangun masa depan yang lebih cerah dan mandiri.
***tags: #baznas #santri #digital marketing santripreneur
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Toyota bZ7 Meluncur di Shanghai, Mobil Listrik Pintar Pakai HarmonyOS Huawei
24 April 2025

realme 14 Series 5G Rilis 6 Mei: Baterai Gede, Chipset Kenceng
24 April 2025

Jamie Vardy Resmi Tinggalkan Leicester City Setelah 13 Tahun Bersejarah
24 April 2025

Mulai 26 April, Tarif Tol Dalam Kota Semarang Naik Rp500
24 April 2025

AS Dilanda Wabah Campak Terburuk, Hoaks Vaksin Makin Meluas
24 April 2025

HUT ke-63 BKOW Jateng, Nawal Arafah Soroti Pentingnya Kesehatan Mental Perempuan
24 April 2025

Pemprov Jateng Siap Maksimalkan Potensi Hutan Lewat Kolaborasi
24 April 2025

Penanganan Sampah Harus Jadi Gerakan Kolektif Masyarakat
24 April 2025