Antisipasi Lonjakan Kendaraan, Pemprov Jateng Siapkan Jalur Alternatif Mudik Lebaran

Kami memasang papan penunjuk di jalur-jalur alternatif agar lebih mudah diakses. Sebab, jika hanya mengandalkan navigasi digital seperti Google Maps, pemudik terkadang bisa terjebak di jalur yang kurang optimal

Rabu, 19 Maret 2025 | 20:10 WIB - Ragam
Penulis: Ardiansyah . Editor: Wis

KUASAKATACOM, YOGYAKARTA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai menyiapkan berbagai jalur alternatif guna mengantisipasi lonjakan arus kendaraan selama periode mudik Lebaran 2025.

Diperkirakan sebanyak 1,8 juta kendaraan akan masuk atau melintasi wilayah Jawa Tengah, meningkat 6,75% dibandingkan tahun sebelumnya.

BERITA TERKAIT:
Upaya Pemprov Jateng Dukung Program Tiga Juta Rumah 
Pemprov Jateng akan Vaksinasi PMK Sejuta Hewan Ternak Guna Genjot Produksi Daging
Kementan: Hasil Ternak Jateng Berkontribusi Besar Secara Nasional
Cari Info Lowongan Kerja, Klik Laman AyoKerjo Jateng
BPK Nilai Pemprov Jateng Baik dalam Menindaklanjuti Rekomendasi Hasil Pemeriksaan Keuangan

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyatakan bahwa pemasangan rambu-rambu penunjuk arah di jalur alternatif telah dilakukan untuk membantu pemudik mencapai tujuan mereka dengan lebih mudah.

“Kami memasang papan penunjuk di jalur-jalur alternatif agar lebih mudah diakses. Sebab, jika hanya mengandalkan navigasi digital seperti Google Maps, pemudik terkadang bisa terjebak di jalur yang kurang optimal,” ujar Taj Yasin saat menghadiri Rapat Koordinasi Kepala Daerah yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, pada Rabu, 19 Maret 2025.

Dinas Perhubungan Jawa Tengah melaporkan bahwa telah dipasang 15.290 unit lampu penerangan jalan, 14.826 unit rambu lalu lintas, serta 1.331 rambu pendahulu penunjuk jurusan.

Di enam titik rawan kecelakaan, pemerintah juga telah memasang warning light, marka jalan, serta rambu peringatan. Selain itu, sebanyak 203 rambu sementara dengan imbauan bagi pengguna jalan telah disiapkan.

Jalur alternatif yang disediakan terbagi dalam tiga kategori, yaitu jalur penghubung tengah, jalur alternatif pantura, dan jalur penghubung timur.

1. Jalur Penghubung Tengah:

Pemalang – Randudongkal – Belik – Bobotsari – Purbalingga

Wiradesa – Kajen – Kalibening – Wanayasa – Banjarnegara

Weleri – Patean – Parakan

2. Jalur Alternatif Pantura:

Bantarsari – Ketanggungan – Slawi – Bantarbolang – Kajen – Kesesi – Wonotunggal – Plantungan – Sukorejo – Ungaran

Semarang – Godong – Purwodadi – Wirosari – Singget – Cepu

3. Jalur Penghubung Timur:

Pati – Purwodadi – Gemolong – Surakarta

Sruwen – Karanggede – Andong – Gemolong

Palur – Karanganyar – Kalisoro (batas Jatim)

Surakarta – Sukoharjo – Wonogiri – Ngadirojo – Biting (batas Jatim)

Taj Yasin memastikan bahwa kondisi infrastruktur jalan secara keseluruhan dalam keadaan baik, dan perbaikan lubang jalan terus dikebut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik.

"Jalan-jalan sudah ditambal semua. Saya juga telah berkeliling dan mencoba beberapa jalur alternatif, Alhamdulillah, kondisinya sudah sangat baik," ungkapnya. (*)

***

tags: #pemprov jateng #jalan alternatif #taj yasin maimoen

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI