Kirab Malam Selikuran di Keraton Solo: Tradisi Penyambutan Lailatul Qadar
"Malam selikuran adalah untuk memperingati kita sudah memasuki malam 21 Ramadan. Jadi memasuki malam ganjil, sudah memasuki malam Lailatul Qadar,"
Jumat, 21 Maret 2025 | 22:35 WIB - Budaya
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, SOLO- Keraton Solo kembali menggelar tradisi Malam Selikuran untuk menyambut malam ke-21 Ramadan. Rangkaian acara dimulai dengan kirab yang berangkat dari Keraton Solo menuju Kebon Rojo Sriwedari, menempuh perjalanan sekitar 3 kilometer melewati Jalan Slamet Riyadi.
Kirab ini diawali oleh barisan prajurit Keraton Solo, diikuti oleh Raja Keraton, Paku Buwono XIII, beserta permaisuri yang menaiki mobil. Para peserta membawa lentera berwarna-warni berbentuk lampion serta ancak sancaka yang berisi nasi tumpeng, yang nantinya dibagikan kepada masyarakat.
BERITA TERKAIT:
Kirab Malam Selikuran di Keraton Solo: Tradisi Penyambutan Lailatul Qadar
"Jadi ini adalah hajat malam selikuran Keraton Solo atas dhawuh Paku Buwono XIII, seperti tahun sebelumnya di Bulan Ramadan atau Sasi Pasa kita mengadakan upacara malam selikuran," katanya ditemui di Keraton Solo, Kamis (20/3/2025).
KPAH Dany Nur Adiningrat, Pengangeng Sasana Wilapa Keraton Solo, menjelaskan bahwa Malam Selikuran merupakan upacara tahunan untuk memperingati masuknya 10 malam terakhir Ramadan, terutama malam-malam ganjil yang diyakini sebagai turunnya lailatul qadar.
"Malam selikuran adalah untuk memperingati kita sudah memasuki malam 21 Ramadan. Jadi memasuki malam ganjil, sudah memasuki malam lailatul qadar," ungkapnya.
Dalam prosesi ini, tumpeng sewu melambangkan seribu bulan, sedangkan lentera yang disebut lampu ting melambangkan cahaya malam seribu bulan. Setibanya di Kebon Rojo Sriwedari, acara dilanjutkan dengan tausiyah dari Gus Muwafiq. Tradisi ini bertujuan mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak doa di malam-malam terakhir Ramadan.
***tags: #kirab malam selikuran #keraton solo #lailatul qadar
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

REVIEW "Rumah untuk Alie": Ketika Rumah Tak Lagi Ramah
22 April 2025

Sinopsis Dan Review “The King of Kings”, Dongeng Religi untuk Si Kecil
22 April 2025

Peresmian Gedung Kejari Wonosobo, Kajati Jateng : "Kenali Hukum, Jauhi Hukuman!"
22 April 2025

Menuju Swasembada Pangan, Gubernur Jateng Sorot Lahan dan Irigasi
22 April 2025

Atasi Darurat Sampah, Gubernur Jateng Bentuk Tim Khusus Siapkan Roadmap
22 April 2025

Ahmad Luthfi Gandeng Lemhanas untuk Analisis Indeks Ketahanan Wilayah
22 April 2025