Mayat Pria Tanpa Identitas dengan Tato Naga Mengapung di Mojokerto

"Dari pemeriksaan awal, jenis kelamin korban laki-laki, diperkirakan berusia 40-50 tahun

Minggu, 23 Maret 2025 | 21:44 WIB - Ragam
Penulis: Ardiansyah . Editor: Wis

KUASAKATACOM, Mojokerto- Seorang pria bertato naga ditemukan tewas tersangkut di cabang pohon waru yang menjorok ke Sungai Brantas, Desa Ngareskidul, Gedeg, Mojokerto. mayat pria tanpa identitas ini pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing pada Minggu (23/3/2025) sekitar pukul 10.15 WIB.

Kapolsek Gedeg, AKP Sukaren, mengungkapkan bahwa jasad pria tersebut dalam kondisi tanpa busana dan tengkurap di atas ranting pohon. Diduga, mayat terbawa arus saat debit air sungai tinggi hingga akhirnya tersangkut di sana.

BERITA TERKAIT:
Diduga akan Pesta Sabu, Tiga Pemuda di Mojokerto Diamankan Polisi
Tiga Orang Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Jombang - Mojokerto
Tradisi Pemandian Patung Buddha Tidur di Mojokerto, Simbol Penyucian Batin Sambut Waisak
Rumah Warga Mojokerto Ludes Terbakar Saat Ditinggal Beli Susu, Diduga Korsleting Listrik
BAZNAS Luncurkan Program Balai Ternak di Kabupaten Mojokerto

"Dari pemeriksaan awal, jenis kelamin korban laki-laki, diperkirakan berusia 40-50 tahun," ujar Sukaren.

Polisi telah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jasad pria tersebut ke RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo untuk proses identifikasi lebih lanjut. Sayangnya, kondisi sidik jari korban yang sudah rusak menyulitkan proses pemindaian menggunakan Mambis.

Korban memiliki ciri-ciri khusus, antara lain tinggi badan sekitar 165-170 cm, berat sekitar 70 kg, serta kulit sawo matang. Selain tato naga di lengan kanan, terdapat tato berbentuk bintang di lengan kiri dan laba-laba di lutut kanan.

Hingga kini, penyebab kematian korban masih belum bisa dipastikan. Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan luka lebam, bekas senjata tajam, atau luka tembak pada tubuhnya. Polisi menduga korban telah meninggal sekitar 4-5 hari sebelum ditemukan.

"Ciri-ciri korban sudah kami sebarkan, dan kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengenali identitasnya," tambah Sukaren.

Untuk memastikan penyebab kematian, polisi berencana melakukan autopsi setelah identitas korban berhasil terungkap.

***