Melihat Lebih Dekat Perkebunan Modern di Karangmalang Sragen
Sudah ada beberapa kelompok petani mustahik binaaan Baznas yang tergabung dalam Program Lumbung Pangan di Kabupaten Sragen.
Kamis, 27 Maret 2025 | 10:50 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Sragen - Setelah melihat dari dekat perkebunan modern berkonsep green house tanaman melon di Tani Lancar Barokah yang terletak di Dukuh Pilangrejp, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang.
Bupati Sragen, Sigit Pamungkas berharap, perkebunan melon binaan BAZNAS Sragen bisa dikembangkan menjadi wisata edukasi sekaligus wisata petik buah melon yang besar.
BERITA TERKAIT:
Indonesia Akan Pelajari Teknologi Pertanian Maju dari Yordania
Melihat Lebih Dekat Perkebunan Modern di Karangmalang Sragen
Kembangkan Framework Pemantauan Kualitas Air Berbasis IoT, Dosen UMK Raih Gelar Doktor
FAO dan Barantin Capai Kemajuan dalam Penguatan Biosekuriti Nasional
Sumarno: Pertanian dan Industri di Jateng Harus Tumbuh Bersama
Perkebunan modern berkonsep green house tanaman melon di Tani Lancar Barokah saat ini telah memasuki masa panen. Di kebun tersebut, pengunjung bisa memilih dan memetik sendiri buah melon yang akan dibeli. Ada 3 varian melon, seperti melon Sweet Series D165, Melon The Blues dan Honey Globe yang memiliki rasa segar, tekstur renyah dan ciri tersendiri.
Dengan didampingi Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi dan Ketua TP PKK Kabupaten Sragen, Ny. Linda Sigit Pamungkas, Sekda, dan jajaran Kepala OPD terkait, saat berkunjung, Bupati Sigit sempatkan berkeliling meninjau kebun green house, dan memetik sejumlah buah melon yang sudah siap dipanen. Bahkan Bupati tampak antusias ingin segera mencicipi buah melon tersebut untuk berbuka puasa nanti.
Menurutnya hortikultura menjadi sumber pangan yang bernilai ekonomi tinggi. Ditambah dengan modal yang terjangkau untuk petani, sehingga bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar .
"Terimakasih BAZNAS telah menginisiasi green house melon ini di beberapa tempat di Kabupaten Sragen. Selain di support dana sebesar Rp15 juta untuk membuat tempat, juga diberi benih dan dibimbing dalam pertaniannya. Selain itu, ada pemasarannya jadi tidak bermasalah penjualannya karena sudah ada penampungnya. Ini suatu bisnis yang membanggakan dan menjadi salah satu pengungkit ekonomi yang ada di Sragen," ungkap Bupati.
Sementara Ketua Baznas Sragen, Mustaqim menyampaikan sudah ada beberapa kelompok petani mustahik binaaan Baznas yang tergabung dalam Program Lumbung Pangan di Kabupaten Sragen. Diantaranya, petani melon, beras, dan jagung.
"Kalau melon merupakan program pemberdayaan yang bersumber dari dana zakat, khususnya para ASN dan Pegawai BUMD dikabupaten Sragen," kata Mustaqim.
Menurutnya kalau hanya dengan lahan seluas 500 meter persegi tersebut bisa menghasilkan Rp20 juta hingga Rp25 juta akan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan padi.
"Kalau padi satu patok hanya dapat Rp18 juta sudah paling bagus. Oleh karena itu, bagi petani-petani melon ini saya harap bisa memberikan edukasi kepada masyarakat yang punya pekarangan atau lahan kosong untuk lebih meningkatkan hasil pertaniannya dengan cara bertani seperti ini," pungkasnya.
***tags: #pertanian #green house #karangmalang #sragen
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Menag Nasaruddin Umar Tulis Pesan Duka di Kedutaan Vatikan
23 April 2025

Terlibat Tawuran, Lima Remaja Bersajam Diamankan Polisi di Jakpus
23 April 2025

REVIEW "Rumah untuk Alie": Ketika Rumah Tak Lagi Ramah
22 April 2025

Sinopsis Dan Review “The King of Kings”, Dongeng Religi untuk Si Kecil
22 April 2025

Peresmian Gedung Kejari Wonosobo, Kajati Jateng : "Kenali Hukum, Jauhi Hukuman!"
22 April 2025

Menuju Swasembada Pangan, Gubernur Jateng Sorot Lahan dan Irigasi
22 April 2025