Dunia Seni Peran Berduka, Aktor senior Ray Sahetapy Wafat Diusia 68 Tahun

Tekad kuat yang dimilikinya sejak remaja untuk berkecimpung pada dunia seni peran, membuatnya meneruskan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977 yang juga seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.

Jumat, 04 April 2025 | 10:24 WIB - Ragam
Penulis: Rahardian Haikal Rakhman . Editor: Rahardian

KUASAKATACOM, Jakarta - Sosok aktor senior Tanah Air, Ray Sahetapy telah Meninggal Dunia pada usia 68 tahun. Ia wafat pada Selasa (1/4/2025) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ray sebelumnya memang diketahui telah menderita stroke pada 2023 dan tengah menjalani masa pemulihan.

Pria bernama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy itu lahir di Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 Januari 1957. Sederet judul film pun telah ia bintangi. Dia mengawali karir di industri film dengan berperan sebagai Jaka di film "Gadis" pada 1980.

BERITA TERKAIT:
Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun
Innalilahi, Penyanyi Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Dunia Seni Peran Berduka, Aktor senior Ray Sahetapy Wafat Diusia 68 Tahun
Kasus DBD di Tulungagung Meningkat, Empat Anak Meninggal Dunia
Mantan Pelatih PSIS Firmandoyo Meninggal Dunia


Diketahui di industri film internasional, Ray juga berkesempatan berperan dalam produksi film Marvel Cinematic Universe (MCU) Captain America: Civil War pada 2016.

Meski adegan yang ia perankan sebagai juru lelang di Indonesia pada final film tidak ditayangkan, namun adegan itu kemudian pada tiga tahun setelahnya, akhirnya dihadirkan dalam Infinity Saga Collector’s Edition yang berisi rangkuman film MCU mulai dari Iron Man (2008), Spider Man: Far From Home (2019).


Sang sutradara menilai adegan yang diperankan Ray Sahetapy menonjol pada film itu, bahkan sang sutradara Joe Russo menganggap Ray begitu totalitas hingga berharap bisa mengajak kembali pada proyek Marvel selanjutnya. Ray juga dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik.


Ia juga diketahui mendirikan sanggar teater, membentuk komunitas seni dan pernah terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Artis film Indonesia (Parfi) 56. Kerap memerankan tokoh secara totalitas, mendalam dan kompleks, Ray pernah menghabiskan masa kecilnya di sebuah panti asuhan yatim di Surabaya.

Tekad kuat yang dimilikinya sejak remaja untuk berkecimpung pada dunia seni peran, membuatnya meneruskan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977 yang juga seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.


Sementara soal perkawinannya dengan istri pertama, aktris senior Dewi Yull, keduanya menikah usai membintangi film "Gadis" dan melangsungkan pernikahan pada 1981. Diketahui pernikahan itu tidak direstui orang tua Dewi karena perbedaan agama, Ray saat itu memeluk Kristen yang lantas menjadi mualaf pada 1992.

Pasangan ini dikaruniai empat anak yakni Gizca Puteri Agustina Sahetapy (1982-2010), Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy dan Muhammad Raya Sahetapy. Pernikahan dengan Dewi Yull sayangnya kandas pada Agustus 2004. Ray kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti pada Oktober 2004. Sang aktor kini memang tak lagi berperan pada film secara dramatis dan apik, namun karyanya senantiasa akan dirindukan dan dikenang oleh penggemar Tanah Air.

Berikut film yang mampu mengantarkannya masuk dalam nominasi FFI adalah film "Ponirah" Terpidana pada FFI 1984, "Secangkir Kopi Pahit" pada FFI 1985, "Kerikil-kerikil Tajam" pada FFI 1985, "Opera Jakarta" pada FFI 1986, "Tatkala Mimpi Berakhir" pada FFI 1988, serta "Jangan bilang Siapa-Siapa" pada FFI 1990.

***

tags: #meninggal dunia #film #ray sahetapy

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI