Ahmad Luthfi Lepas Ratusan Pemudik Balik ke Jakarta, Janjikan Peningkatan Layanan Tahun Depan

KUASAKATACOM, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, melepas keberangkatan ratusan warga peserta program Balik Gratis 2025 menggunakan Kereta Api Tawangjaya dari Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng pada Rabu, 9 April 2025. Para peserta diberangkatkan menuju Stasiun Pasar Senen, Jakarta, dengan empat gerbong kereta.

"Seperti saat arus Mudik, kita siapkan transportasi kereta dan bus. Hari ini empat gerbong berangkat, besok empat lagi," ujar Luthfi usai pelepasan.

BERITA TERKAIT:
Kemenag Libatkan Penyandang Disabilitas dalam Pelayanan Haji 2025
Petugas Haji Daker Makkah Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia 1446 H
Petugas Haji Diminta Terus Beri Layanan Prima ke Jemaah
Pelayanan di Embarkasi dan Debarkasi Dinilai Penting dalam Penyelenggaraan Haji
Petugas Diminta Berikan Layanan Prima untuk Jemaah Haji sejak di Embarkasi

Selain kereta, Pemprov Jateng juga mengoperasikan 65 armada bus dari beberapa titik seperti Asrama Haji Donohudan Boyolali, Terminal Banyumas, Pekalongan, dan Bulupitu Kebumen. Program ini khusus ditujukan bagi pekerja informal yang merantau ke Jabodetabek.

Gubernur Luthfi sempat berbincang dengan para peMudik sebelum keberangkatan. Ia menyampaikan rasa syukurnya karena masyarakat antusias, serta berjanji akan meningkatkan program ini tahun depan.

"Mereka ini devisa bagi keluarganya di kampung. Jadi perlu kita dukung," katanya.

Meski volume peMudik menurun sekitar 21 persen dari tahun lalu, Luthfi menyebut arus Mudik dan balik berjalan lancar berkat kerja sama berbagai pihak, termasuk Dinas Perhubungan, Kepolisian, TNI, dan para relawan.

Program Mudik-Balik Gratis ini merupakan inisiatif Pemprov Jateng dengan dukungan Bank Jateng dan pemerintah kabupaten/kota.

Salah satu peserta, Nur, penjual pecel ayam di Jakarta, mengaku senang bisa mengikuti program ini untuk keempat kalinya. “Kemarin Mudik naik bus, sekarang balik naik kereta. Harapannya program ini terus ada karena sangat membantu,” ujar warga Muktiharjo, Semarang, tersebut.