Puluhan Buku Keagamaan Diseleksi Kemenag sebelum Diunggah di Perpustakaan Digital
Seleksi ini bertujuan menghadirkan literasi keagamaan yang seimbang antara kebebasan akademik dan tanggung jawab ilmiah.
Sabtu, 12 April 2025 | 10:45 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Jakarta — Kementerian Agama (Kemenag) menyeleksi 64 buku umum keagamaan Islam untuk diunggah ke platform Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (Elipski). seleksi dilakukan melalui metode peer review oleh tim yang terdiri dari akademisi, pegiat literasi, dan tim ahli Kemenag. Proses seleksi yang dikemas dalam “Review buku Umum Keagamaan Islam” ini berlangsung di Jakarta, Kamis (10/4/2025).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan seleksi ini bertujuan menghadirkan literasi keagamaan yang seimbang antara kebebasan akademik dan tanggung jawab ilmiah.
BERITA TERKAIT:
Kemenag akan Berikan Beasiswa PJJ untuk Guru
Lebih 1.500 Santri Antusias Ikut Seleksi Program Beasiswa Kemenag 2025
ASN Kementerian Agama Diminta Jadi Penjaga Moral Bangsa
Tunjangan Profesi Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu
Angka Perkawinan Anak di Indonesia Turun dalam Tiga Tahun Terakhir
“Saya ingin menegaskan, kehadiran negara dalam konteks review buku umum keagamaan Islam tidak bermaksud mengurangi kebebasan akademik,” ujar Abu.
Menurutnya, negara memiliki peran dalam menciptakan ruang ilmiah yang sehat tanpa mengintervensi isi dan pemikiran para penulis. Ia menekankan bahwa kebebasan akademik harus sejalan dengan tanggung jawab akademik.
“Kalau dihubungkan dengan kebebasan akademik, saya rasa pasti ada tanggung jawab akademik. Jadi keduanya harus memiliki konsistensi yang sama,” katanya.
Abu menambahkan, proses review ini bukan untuk membatasi ekspresi, melainkan untuk memastikan buku-buku yang diunggah ke Elipski tetap berada dalam koridor keilmuan yang bertanggung jawab.
Ia berharap tim kurasi yang dibentuk Kemenag dapat menjalankan tugas secara proporsional dan objektif. Selain memahami isi buku, tim juga dituntut memahami konteks sosial dan keilmuan yang melatarbelakanginya.
“Hal ini penting untuk mencegah misinformasi atau penyebaran ajaran yang tidak sesuai dengan prinsip moderasi beragama,” jelas Abu.
***tags: #kemenag #seleksi #buku #perpustakaan
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Klasemen Leg Kedua SEA V League: Indonesia Masih di Puncak
20 Juli 2025

Liverpool Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Rekrut Hugo Ekitike
20 Juli 2025

Habib Ja’far Sebut 'Ngaji Soccer' MAS Dakwah Bil Hikmah Kreatif
20 Juli 2025

Densus 88 Tangkap Warga Terduga Teroris di Tolitoli
20 Juli 2025

Pesantren dan Kurikulum Cinta Dinilai Bisa Jadi Solusi Pembentukan Karakter Anak
20 Juli 2025

Cari berkah di Bulan Sura, Warga Desa Jambu Timur Krayahan Bubur Sura
20 Juli 2025

Heritage Colour Fun Run 2025 di Rest Area Banjaratma Brebes Berlangsung Meriah
20 Juli 2025

Sragen Dinilai Siap Jadi Rujukan Nasional
20 Juli 2025

Kalahkan Pedro Acosta, Marc Marquez Menangi Sprint Race MotoGP Ceko
20 Juli 2025

Pariwisata Olahraga di Jateng Terus Menggeliat, Sumarno: Perekonomian Meningkat
20 Juli 2025