Tak Semua Vitamin dan Bubuk Diet Bermanfaat bagi Tubuh
Jenis kedua yang disorot adalah vitamin intravena (IV)
Minggu, 13 April 2025 | 20:24 WIB - Kesehatan
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, MALANG- Tak semua jenis Suplemen membawa manfaat kesehatan seperti yang dijanjikan. Dokter Asif Ahmed, seorang praktisi medis dari Inggris, mengingatkan bahwa konsumsi vitamin dan mineral tambahan secara sembarangan bisa berujung sia-sia, bahkan berpotensi menimbulkan risiko.
Dalam laporan Medical Daily yang dirilis Kamis (10/4), Dr. Ahmed mengungkapkan tiga jenis Suplemen yang cenderung tidak diperlukan bagi mayoritas orang sehat. Yang pertama adalah multivitamin, yakni pil yang menggabungkan berbagai jenis vitamin dan mineral. Menurutnya, tubuh tidak mampu menyerap semua nutrisi sekaligus karena masing-masing zat gizi saling bersaing dalam proses penyerapan. Akibatnya, banyak dari kandungan tersebut hanya terbuang sia-sia.
BERITA TERKAIT:
Tak Semua Vitamin dan Bubuk Diet Bermanfaat bagi Tubuh
Dokter Faisal Parlindungan Beri Tips Diet Sehat Saat Lebaran
Studi Ungkap Makanan-makanan Ini Baik untuk Bantu Diet Diabetes
Influencer Vegan Zhanna Samsonova Meninggal Dunia Usai Jalani Diet Ekstrim, Hanya Makan Buah dan Sayur Selama Beberapa Tahun Terakhir
Bikin Pangling, Melly Goeslaw Berubah Total Setelah Lakukan Diet
Meski begitu, ia tidak menampik bahwa ada kondisi tertentu di mana Suplemen multivitamin dibutuhkan—misalnya pada pasien yang sedang dalam masa pemulihan pasca operasi bariatrik.
Jenis kedua yang disorot adalah vitamin intravena (IV). Banyak orang mengklaim merasa lebih segar setelah menjalani terapi ini. Namun, Dr. Ahmed menegaskan bahwa efek tersebut kemungkinan besar berasal dari hidrasi, bukan dari vitamin itu sendiri. Bahkan, menyuntikkan vitamin dan mineral dalam jumlah besar langsung ke aliran darah dapat menimbulkan risiko, seperti reaksi alergi akut (anafilaksis).
Terakhir, ia menyebut bubuk penurun berat badan sebagai salah satu bentuk pemasaran menyesatkan. Produk semacam ini sering dijual dengan harga tinggi, mencapai £200 per bulan (sekitar Rp4,3 juta), padahal hanya mengandung sedikit serat dan kemungkinan besar tidak memberikan manfaat nyata.
“Produk seperti ini hanyalah janji kosong yang dibungkus dalam strategi pemasaran,” ujar Dr. Ahmed.
Intinya, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi Suplemen, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan medis yang nyata, bukan sekadar iming-iming dari iklan. Berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi merupakan langkah paling bijak untuk menjaga kesehatan tubuh secara optimal.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

DPRD Kota Semarang Dorong Perda Pesantren untuk Penguatan Moral Generasi Muda
12 Juli 2025

Rektor UPGRIS: Tata Ruang IsiuKrusial Tapi Belum Prioritas Nasional
11 Juli 2025

LKPP-Kemenkop Bersinergi Dorong Koperasi Merah Putih Jadi Pilar Ekonomi
11 Juli 2025

Pemkot Semarang Siap Hidupkan Kembali Waroeng Semawis
11 Juli 2025

DPRD Soroti Kinerja Driver usai Kecelakaan Maut Trans Semarang di Klipang
11 Juli 2025

Penonton Film "GJLS: Ibuku Ibu-Ibu" Capai Lebih dari 621 Ribu
11 Juli 2025

Tim PkM USM Ajak Gen Z Kelola Keungan secara Baik
11 Juli 2025

BMKG Prakirakan Wilayah Jakarta Berawan pada Jumat
11 Juli 2025

Wali Kota Semarang Agustina Dorong Kebangkitan Pasar Tradisional dan UMKM
11 Juli 2025