Polrestabes Semarang Latih Anggotanya Tangani Unjuk Rasa secara Humanis
sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan penanganan unjuk rasa
Senin, 14 April 2025 | 18:43 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Surya
KUASAKATACOM, Semarang - Sebagai upaya meningkatkan kemapuan dan professional anggota polri, Polda Jateng telah mengumumkan pembentukan Kompi Dalmas Awal dan Dalmas lanjut maupun Peleton Raimas. Unit khusus ini dirancang untuk menangani pengendalian massa dan unjuk rasa di wilayah hukum Polda Jawa Tengah, dengan penekanan kuat pada pendekatan humanis.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kebutuhan akan penanganan unjuk rasa. Pimpinan Polda Jateng menekankan perubahan paradigma dalam menangani unjuk rasa (Unra), menjauh dari taktik yang berpotensi represif tetapi merangkul peran sebagai mediator dan fasilitator antara pengunjuk rasa dan sasarannya.
BERITA TERKAIT:
Polrestabes Semarang Raih Tiga Penghargaan Bergengsi dalam Musrenbang Polri 2025
Polrestabes Semarang Gelar Doa Bersama Jelang HUT Bhayangkara
Jelang HUT Bhayangkara, Polrestabes Semarang Gelar Bakti Kesehatan untuk Driver Ojol
Pembunuhan Wanita di Hotel Semarang, Polisi: Pelaku Bayar Rp 600 Ribu, Kecewa “Layanan” Korban
Pengeroyokan Berujung Maut di Kaligarang Semarang, Polisi Tangkap Dua Tersangka
"Pelatihan Dalmas merupakan kebutuhan untuk menjaga Kamtibmas di wilayah Kota Semarang. Dengan demikian, institusi kami dapat mengelola kondusifitas di wilayah hukum kota Semarang secara efektif ke depannya,"ungkap KaPolrestabes Semarang Kombes Muhammad Syahduddi, saat memberikan arahan di lapangan MaPolrestabes Semarang, Senin pagi, (14/4/2025).
Fokus utama strategi baru ini adalah untuk menumbuhkan pendekatan yang lebih humanis dan penuh rasa hormat dalam menangani unjuk rasa. Pimpinan menekankan pentingnya menghindari persepsi bahwa polisi bertindak represif, melanggar hak asasi manusia, atau menggunakan taktik anarkis.
"Tujuan kami adalah mengubah pola pikir dalam menangani Unra secara humanis. Kami berperan sebagai mediator antara pengunjuk rasa dan sasaran pengunjuk rasa. Tidaklah tepat jika kami disebut Polisi yang bersifat Represif, melanggar HAM, dan bertindak anarkis terhadap pengunjuk rasa,” ucapnya.
Untuk mendukung perubahan ini, Saat ini sedang disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk menjadi panduan petugas dalam menerapkan pendekatan humanis. Pelatihan akan diberikan kepada personel yang tersprin Dalmas, dengan fokus pada teknik de-eskalasi, pengendalian diri dalam situasi yang menantang, dan peran krusial negosiator dalam memediasi perselisihan.
Kasatsamapta Polrestabes Semarang AKBP Tri Wisnugroho menjelaskan, pelatihan ini dilakasanakan selama tiga bulan untuk merubah mindset dan cara bertindak personel.
“Pelatihan ini akan dilakukan rutin setiap Selasa dan Kamis selama tiga bulan,” terang AKBP Tri Wisnugroho.
Tujuan akhirnya adalah meminimalkan perlunya eskalasi dan kekerasan. Yang menjadi prioritas adalah bagaimana bisa dan mampu mengendalikan diri agar tidak terprovokasi dan terpancing dalam situasi di lapangan.
"Peran Negosiator menjadi peran penting dalam penanganan Unra. Oleh karena itu, kita akan dilatih dalam penanganan Unra yang benar-benar humanis dan tidak perlu lagi menggunakan tahapan-tahapan penanganan Unra,” ujarnya.
Pelatihan Dalmas dan penekanan pada prinsip-prinsip humanis menandai langkah signifikan menuju pembangunan hubungan masyarakat yang lebih kuat dan menjamin hak untuk berkumpul secara damai di Kota Semarang. Polrestabes Semarang berharap inisiatif ini dapat mendorong terciptanya dialog yang lebih konstruktif antara warga dan aparat berwenang, yang pada akhirnya akan berujung pada terciptanya lingkungan yang lebih aman dan damai bagi semua.
***tags: #polrestabes semarang #unjuk rasa
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

USM Gelar EXPLOREaction 38th di CFD Semarang
23 Juni 2025

Tangkap Pengedar Narkoba di Tangerang, Polisi Sita 4 Kilogram Sabu
23 Juni 2025

Investasi di Jateng Meningkat, BPS Sebut PMA Naik 0,88 Persen
23 Juni 2025

KAI Daop 4 Semarang Napak Tilas Jejak Kereta Api di Kudus
23 Juni 2025

Kebakaran Landa Rumah di Penjaringan Jakut, Diduga akibat Kelebihan Arus Listrik
23 Juni 2025

Sejumlah Wilayah di Indonesia Berpotensi Diguyur Hujan Disertai Petir Hari Ini
23 Juni 2025

Ribuan Peserta Ikuti Dieng Caldera Race 2025, Dongkrak Perekonomian Daerah
23 Juni 2025

PPIH Arab Saudi Lakukan Pencarian Tiga Jemaah Belum Kembali ke Kloter
23 Juni 2025

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Korban Wisatawan Tenggelam di Pantai Pacitan
23 Juni 2025

Polisi Tangkap Ayah Tiri Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur
23 Juni 2025