Disnakkeswan Jateng: Sampai Januari 2025 Kasus PMK Capai 6.584

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah mencatat sebelumnya secara total baru 4.082 kasus terpapar PMK, kini melonjak menjadi 6.584 kasus.

Selasa, 15 April 2025 | 15:37 WIB - Ragam
Penulis: Wisanggeni . Editor: Rahardian

KUASAKATACOM, Semarang- Saat ini, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) secara umum kembali meningkat, jadi lalu lintas keluar-masuk kandang harus benar-benar dijaga, termasuk orang, kendaraan angkutan ternak, pakan dan peralatan. 

Drh. Ezell Imanto Nugroho, praktisi hewan dan CEO PT. Eka Farma, Semarang, produsen perintis obat dan pakan ternak di Indonesia terus memberi pemahaman kepada para pemilik hewan besar, terlebih lagi pada saat menjelang hari raya kurban.

BERITA TERKAIT:
Disnakkeswan Jateng: Sampai Januari 2025 Kasus PMK Capai 6.584

Masih menurut Ezell Imanto Nugroho, "Selain PMK, investasi parasit seperti cacing dan kutu juga cukup sering terjadi. Parasit ini bisa menyebabkan kerugian besar, karena mengganggu penyerapan nutrisi (konversi pakan ke daging) dan menurunkan daya tahan tubuh hewan," kata lulusan FKH Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini.

Bagaimana cara pencegahannya? Pencegahan sejak dini sangat disarankan, termasuk pemberian obat cacing dan menjaga kebersihan kandang secara rutin. Itu cara paling sederhana.

Dikutip dari beberapa media, wilayah di Jawa Tengah yang berbatasan dengan Jawa Timur menjadi darah paling rawan penyebaran PMK pada hewan ternak. Hingga Januari 2025, kasus kembali melonjak hingga menjadi 6.584 kasus yakni nernak sembuh ada 750 ekor, mati 367 ekor dan dipotong paksa 120 ekor, hingga vaksinasi terus digencarkan.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah mencatat sebelumnya secara total baru 4.082 kasus terpapar PMK, kini melonjak menjadi 6.584 kasus.

***

tags: #disnakkeswan jateng # ezell imanto nugroh

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI