UPGRIS Tambah Guru Besar

target UPGRIS untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas

Jumat, 18 April 2025 | 17:00 WIB - Didaktika
Penulis: Holy . Editor: Surya

KUASAKATACOM, Semarang - Prof. Dr. Senowarsito, M.Pd dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang (UPGRIS) dengan Kepakaran Linguistik Terapan. Dengan pengukuhan Prof. Senowarsito, ada delapan Guru Besar yang menambah kekuatan UPGRIS untuk meraih akreditasi Unggul.

Rektor UPGRIS, Dr. Sri Suciati M.Hum mengatakan, kampusnya menargetkan dapat melahirkan Guru Besar baru setiap tahun. Bertambahnya Guru Besar ini tentunya akan mendukung layanan pengajaran kepada mahasiswa dan lulusan menjadi semakin berkualitas.

BERITA TERKAIT:
Grand Final Putra Putri Kampus UPGRIS 2025, Ini Daftar Pemenangnya
UPGRIS Satu-satunya PTS di Indonesia Peraih Jawametrik 2025
UPGRIS Bekerjasama dengan KKMI Kecamatan Gringsing-Batang
Prodi Teknologi Pangan UPGRIS Benchmarking Sistem Pangan di Eropa
PJKR UPGRIS Juarai Wondr NCFS SEMARANG 2025 

“Kami tentu merasa berbangga hati dan menguncapkan selamat kepada Prof. Senowarsito yang hari ini dikukuhkan. Mudah mudahan ini menjadi motivasi bagi para dosen UPGRIS yang sudah Lektor Kepala, ada 40-an, jumlahnya sudah banyak,” ungkapnya saat konferensi pers, Kamis (17/4/2025).

Dengan jumlah itu, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan pada 2025, UPGRIS akan kembali melahirkan Guru Besar baru. Hal itu menjadi target UPGRIS untuk memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat.

“Tahun 2025 ini ada satu calon Guru Besar baru, saat ini sudah berproses di Senat, selanjutnya diajukan di LLDIKTI dan Kementerian. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama, lahir satu lagi Guru Besar baru,” ujarnya.

Sementara, Prof. Senowarsito dalam orasi ilmiahnya menyampaikan topik Menggali Makna: Metapragmatik Kunci Pembelajaran Mendalam untuk Mengembangkan Literasi Komunikasi. Menurutnya, literasi komunikasi generasi muda saat ini masih kurang di tengah banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial.

“Ketika kita mendapatkan informasi itu tidak hanya mengerti yang disampaikan. Akan tetapi harus memahami apa yang disampaikan di balik informasi itu, sehingga membangun literasi komunikasi diperlukan saat pembelajaran kepada siswa,” ujarnya.

Diungkapkannya, informasi yang beredar sekarang ini sangat masif dan beragam, serta banyak informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Hal itu perlu menjadi perhatian tenaga pendidik untuk menyadarkan anak didiknya akan informasi yang diterima.

“Tidak semua informasi yang kita dapatkan itu benar, perlu penggalian makna yang lebih mendalam, sehingga ini yang perlu kita sadarkan kepada generasi muda. Jadi, ketika mendapatkan informasi, perlu adanya konfirmasi kebenarannya,” ujarnya.

***

tags: #upgris #guru besar #prof. dr. senowarsito, m.pd

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI