Direktur PPA dan PPO Ajak Siswa di Salatiga Berani Bicara untuk Selamatkan Sesama
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong keberanian siswa, guru, dan masyarakat agar tidak diam terhadap segala bentuk kekerasan.
Selasa, 22 April 2025 | 19:07 WIB - Ragam
Penulis:
. Editor: Fauzi
KUASAKATACOM, Salatiga — Dalam rangkaian peringatan Hari Kartini, Direktorat Tindak Pidana PPA dan PPO Bareskrim Polri menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk RISE N SPEAK di MTsN Negeri Salatiga. Kegiatan ini mengusung semangat “Berani Bicara, Selamatkan Sesama” dan dihadiri langsung oleh Direktur PPA dan PPO yang juga merupakan alumni MTsN Salatiga angkatan 1988.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong keberanian siswa, guru, dan masyarakat agar tidak diam terhadap segala bentuk kekerasan, sekaligus menanamkan budaya pencegahan sejak dini di lingkungan sekolah.
BERITA TERKAIT:
Seorang Pedagang Jadi Korban Perampasan saat Hendak ke Pasar, Begini Kronologinya
Seorang Pedagang di Salatiga Dirampok: Perhiasan, Uang, Dua Handphone Raib
Direktur PPA dan PPO Ajak Siswa di Salatiga Berani Bicara untuk Selamatkan Sesama
Luky Yusgiantoro Lantik Pengurus DPC ISKA Salatiga
Gagal Selip, Mobil CRV Tabrakan dengan Truk Jagung di Tuntang Semarang
“Diam bukanlah satu pilihan. Berani bicara itu mulia,” tegas Direktur PPA dan PPO dalam sambutannya.
Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa Dit Tipid PPA dan PPO Bareskrim Polri tidak hanya menindak pelaku kekerasan terhadap perempuan dan anak, tetapi juga membangun ekosistem edukatif yang melibatkan berbagai pihak—mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga komunitas pesantren.
“Kami hadir bukan sekadar menegakkan hukum, namun juga membangun budaya pencegahan dan pelindungan yang berkeadilan, inklusif, dan berperspektif gender,” ujarnya.
Program RISE N SPEAK juga mengajak sekolah membentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK), menyediakan kanal pelaporan ramah anak, pelatihan guru, serta pendampingan psikososial bagi korban. Selain itu, siswa diajak menjadi agen perubahan lewat program seperti ROOTS.
“MTsN Salatiga kami dorong menjadi pelopor sekolah ramah anak dan pelindung nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam,” imbuhnya.
Kepada para guru, Direktur PPA dan PPO mengingatkan pentingnya implementasi Permendikbudristek Nomor 46 Tahun 2023, agar kekerasan dalam bentuk apapun dapat dicegah sejak dini. Sementara kepada siswa, beliau menyampaikan tujuh strategi praktis untuk melindungi diri dan orang lain dari kekerasan, termasuk membangun komunikasi terbuka dengan guru dan orang tua, serta menjauhi lingkungan yang rawan kekerasan.
“Jadikan ilmu sebagai pelita, dan akhlak sebagai perisai dari kejahatan. Jangan takut bicara jika ada yang tidak nyaman,” pesannya kepada siswa.
Acara ditutup dengan syair pantun yang menggugah semangat siswa untuk berani melaporkan jika melihat atau mengalami kekerasan.
“Jika melihat yang disakiti, jangan diam, ayo bantu dan tegur dengan santun,” bunyi salah satu pantun yang disampaikan Direktur PPA dan PPO.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Polres Salatiga dan disambut antusias oleh seluruh civitas akademika MTsN Salatiga. Dengan semangat kolaboratif dan kepedulian bersama, acara ini diharapkan menjadi awal dari lingkungan pendidikan yang lebih aman dan ramah anak di Indonesia.
***tags: #salatiga #hari kartini #bareskrim polri
Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Polisi Tindak Tegas Kendaraan Kelebihan Muatan demi Keselamatan
15 Juni 2025

WNI Diimbau Tingkatkan Kewaspadaan Buntut Serangan Israel ke Iran
15 Juni 2025

Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jabar Salurkan Bantuan Sosial kepada Warakawuri
15 Juni 2025

Mensos Sebut Program PKH Ujung Tombak Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
15 Juni 2025

BMKG Prakirakan Jakarta Diguyur Hujan pada Ahad Sore hingga Malam Hari
15 Juni 2025

Satu WNA Australia Tewas Ditembak OTK di Badung
15 Juni 2025

Polres Pekalongan Gelar Pengecekan Kesehatan Gratis untuk Pengemudi Ojek
15 Juni 2025

Update Kasus Penyiksaan Bocah oleh Orang Tuanya di Kebayoran Lama
15 Juni 2025

Tersangkut Kasus Narkoba, WNA Yaman Dideportasi ke Negara Asal
15 Juni 2025