Intel PHK 20 Persen Karyawan, Restrukturisasi Besar Dimulai di Bawah CEO Baru
"Ini bukan hal yang bisa dicapai dalam semalam, tapi saya percaya kita bisa melakukannya
Rabu, 23 April 2025 | 13:05 WIB - Internasional
Penulis:
. Editor: Wis
KUASAKATACOM, JAKARTA- Perusahaan teknologi raksasa Intel berencana memangkas sekitar 20 persen dari total tenaga kerjanya pada akhir pekan ini, sebagai bagian dari langkah efisiensi dan restrukturisasi manajemen. Langkah ini bertujuan memperkuat kembali budaya perusahaan yang berfokus pada rekayasa dan inovasi teknologi.
Hingga akhir tahun 2024, Intel tercatat memiliki 108.900 karyawan, menurun dari 124.800 orang pada 2023. Jika rencana pemutusan hubungan kerja ini berjalan, sekitar 20 ribu pegawai akan terdampak.
BERITA TERKAIT:
Intel PHK 20 Persen Karyawan, Restrukturisasi Besar Dimulai di Bawah CEO Baru
Kemnaker Belum Terima Laporan PHK Usai Penutupan Tupperware Indonesia
Pentingnya Pendataan Peluang Kerja bagi Pekerja di Indonesia
Menurunnya Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Akibat Daya Beli yang Melemah
60.000 Buruh Terkena PHK dalam Dua Bulan, KSPI Ungkap Penyebabnya
Seorang sumber yang dikutip oleh Bloomberg, Rabu (23/4), menyebutkan bahwa ini adalah langkah restrukturisasi besar pertama sejak Lip-Bu Tan ditunjuk sebagai CEO baru Intel bulan lalu. Kebijakan ini mengikuti pemangkasan sebelumnya yang terjadi tahun lalu, yang saat itu memangkas 15 ribu posisi.
Lip-Bu Tan, yang kini memimpin Intel, ingin mengembalikan perusahaan ke masa kejayaannya sebagai pemimpin dalam industri semikonduktor, sekaligus mempercepat daya saingnya di bidang komputasi berbasis kecerdasan buatan—sektor yang kini didominasi oleh Nvidia.
Sebagai bagian dari visinya, Tan menilai pentingnya regenerasi tenaga teknik, perbaikan kondisi keuangan perusahaan, serta penyesuaian proses produksi agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. Meski sudah memulai ekspansi besar-besaran untuk memperluas fasilitas produksi chip, termasuk pembangunan pabrik besar di Ohio, rencana itu kini ditunda.
CEO sebelumnya, Pat Gelsinger, mengakui bahwa Intel telah kehilangan semangat bersaing dan kecewa terhadap lambatnya respons perusahaan terhadap dinamika pasar. Ia pun tidak mendapat cukup waktu untuk merealisasikan rencananya.
Sementara itu, Tan menegaskan bahwa proses transformasi tidak akan berlangsung cepat, namun ia tetap optimistis. "Ini bukan hal yang bisa dicapai dalam semalam, tapi saya percaya kita bisa melakukannya," ujarnya dalam penampilan publik perdananya sebagai CEO.
***Email: [email protected]
KOMENTAR
BACA JUGA
TERKINI

Bima Perkasa Sukses Lakukan Revans Terhadap Satya Wacana
15 Mei 2025

Polisi Pastikan Tak Ada Pungutan Liar di Kawasan Industri Candi Semarang
15 Mei 2025

Mensos Kunjungi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat di Pasuruan
15 Mei 2025

Hansi Flick Bantah Soal Tanda Tangan Kontrak Baru dengan Barcelona
15 Mei 2025

Atletico Siap Jual Angel Correa di Bursa Transfer Musim Panas
15 Mei 2025

Cristiano Ronaldo Junior Dipantau Pembandu Bakat Tim Besar Eropa
15 Mei 2025

Liverpool Kemungkinan akan Rekrut Florian Wirtz
15 Mei 2025

Sumarno: Sinergi Pemprov Jateng dan Media untuk Informasi yang Berkualitas
15 Mei 2025