Warga Desa Mukti Sari Sulap Limbah Jadi Energi, Hemat Gas dan Pupuk

Masyarakat kini tidak hanya punya energi murah, tapi juga ilmu baru tentang pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan,”

Rabu, 23 April 2025 | 16:08 WIB - Ekonomi
Penulis: Ardiansyah . Editor: Wis

KUASAKATACOM, RIAU- Masyarakat Desa Mukti Sari, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, kini tak lagi bergantung pada LPG untuk memasak. Berkat inovasi pemanfaatan limbah peternakan, warga desa ini telah memproduksi energi alternatif berupa biogas yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Program ini merupakan kolaborasi antara PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan Yayasan Rumah energi melalui inisiatif Desa energi Berdikari (DEB). Hingga kini, sebanyak 20 unit instalasi biogas telah dibangun dan mampu menghasilkan 33.850 m³ biogas atau setara 197.478 kWh energi.

BERITA TERKAIT:
Warga Desa Mukti Sari Sulap Limbah Jadi Energi, Hemat Gas dan Pupuk
Dosen Unwahas Semarang Dampingi Perusahaan Syrup Hasilkan Limbah Sesuai Regulasi Lingkungan
DLH Bojonegoro Ambil Sampel Air Irigasi yang Diduga Tercemar Limbah Pengeboran Minyak
Warga Gantiwarno Sragen "Sulap" Limbah jadi Kerajinan yang Menguntungkan
Debat Calon Walikota Semarang: Iswar Koreksi Pernyataan Paslon 02 Terkait Dana Pengolahan Limbah

“Biogas ini bukan hanya alternatif energi bersih, tetapi juga solusi pengelolaan limbah dan peningkatan ekonomi warga,” ujar Iwan Ridwan Faizal, Manager CID PHR. Ia menyebut, program ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diusung PHR.

Selain energi, program ini juga menghasilkan bio-slurry, limbah padat dari proses biogas, yang kini dimanfaatkan sebagai pupuk organik oleh warga. Tak hanya mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, para petani juga bisa berhemat hingga Rp250 ribu per bulan.

Menurut Krisna Wijaya, Project Manager Biogas Rumah, Hari Bumi menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen desa dalam mewujudkan kemandirian energi. “Masyarakat kini tidak hanya punya energi murah, tapi juga ilmu baru tentang pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Dari sisi lingkungan, 20 unit instalasi ini telah mereduksi lebih dari 112 ton emisi CO? sejak diluncurkan, sekaligus mengelola hampir 238 ton limbah organik per tahun. Sementara itu, rumah tangga penerima manfaat bisa menghemat rata-rata 3 tabung LPG per bulan, atau sekitar Rp75 ribu.

Dengan hasil ini, Desa Mukti Sari pun menjadi model inspiratif bagi pengembangan energi alternatif desa berbasis komunitas, yang tak hanya ramah lingkungan tapi juga meningkatkan kemandirian ekonomi warga.

***

tags: #limbah #energi #hemat gas dan pupuk

KOMENTAR

BACA JUGA

TERKINI